LABVIRAL

Hedonisme! Penyebab Kalian Misqueen di Kala Tanggal Tua

Illustrasi Hedonisme (Sumber : Pixabay)

Aristippus menggambarkan semua kesenangan manusia bersifat fisik, begitupula dengan ketidaksenangannya. Sedangkan Epikuros mengartikan hedonismeos adalah kebahagiaan manusia harus didapat dengan menyeimbangkan hal positif dan negatif.

Berbeda dengan Aristippus, Epikuros menanamkan sisi-sisi spiritual pribadi individu di dalam pemikirannya.

Selanjutnya berbagai orang yang mendeskripsikan pemikiran ini di masa-masa modern pada akhirnya memiliki pandangan dengan garis besar yang sama, bahwa hedonisme adalah pandangan seseorang yang berusaha hidup untuk mencari kesenangan sebagai tujuan paling utama, terutama untuk dirinya sendiri.

Baca Juga: Pengen Punya Motor Klasik Modern? Ini Daftar Harga Royal Enfield Terbaru

Sisi Positif dan Negatif Hedonisme

Bila melihat makna dari hedonisme pada awal munculnya pandangan ini, maka hedonisme bukanlah suatu hal yang benar-benar buruk. Mencari kesenangan dalam hidup bukanlah hal yang salah di kehidupan yang singkat ini.

Namun bila mencari kesenangan dijadikan sebagai tujuan mutlak, maka seseorang tidak akan memiliki empati terhadap individu lainnya karena hanya berusaha terus menerus memenuhi kesenangan pribadi.

Ada dua faktor mengapa perilaku dan cara pandang hidup manusia bisa mengarah kepada hedonisme, antara lain:

- Faktor dari Dalam (Internal Factor)

Faktor ini sebenarnya tertanam pada diri kebanyakan manusia, mungkin hampir semuanya. Ada rasa tidak pernah puas untuk menyenangkan diri sendiri.

Hal itu bisa menjadi positif bila menyalurkannya untuk terus belajar, seperti haus akan ilmu pengetahuan, pendidikan, keinginan untuk lebih maju.

Editor : Dian Eko Prasetio

Tags :
BERITA TERKAIT