Adapun contoh dari investasi ini seperti untuk pendidikan anak, jaminan hari tua, kebutuhan seperti haji/umroh atau bisa juga untuk rumah di masa depan.
Semakin panjang periode investasi, maka semakin fleksibel pula seseorang memilih instrumennya.
Mereka bisa memilih instrumen dengan risiko rendah, moderat, tinggi, maupun instrumen yang tidak dapat dikonversi dengan cepat.
Beberapa instrumen yang bisa dipilih untuk investasi jangka panjang antara lain seperti logam mulia, reksadana saham, saham, hingga properti.
Baca Juga: Mulai dari Rp10 Ribu, Berikut Investasi untuk Pemula dengan Modal Kecil
2. Investasi Jangka Menengah
Sesuai dengan namanya yaitu menengah, di mana waktu dari investasi ini bisa berlangsung satu sampai lima tahun.
Investasi ini bisa juga kamu jadikan sebagai investasi pendidikan ataupun sebagai penambah pemasukan.
Adapun untuk pilihan instrumen dari investasi jangka menenang, kamu bisa memilih instrumen dengan risiko sedikit lebih tinggi dari deposito, reksadana pasar uang, atau surat utang negara, dengan harapan memperoleh imbalan hasil yang lebih tinggi.
Instrumen yang dimaksud adalah reksadana pendapatan tetap (obligasi), obligasi swasta, atau reksadana campuran.
Baca Juga: 6 Rekomendasi Investasi Syariah yang Patut Kamu Coba, Ada Obligasi!
Editor : Dian Eko Prasetio