Contohnya, kamu membeli saham seharga Rp4 juta, dan saat menjual hanya menjual di angka Rp2 juta. Penurunan bisa terjadi karena fluktuasi pasar.
4. Suspensi
Terdapat beberapa hal yang bisa menyebabkan perusahaan diberhentikan karena alasan tertentu.
Inilah yang dinamakan risiko suspensi, yang biasanya terjadi karena volume transaksi yang tidak wajar ataupun karena perusahaan melanggar ketentuan laporan keuangan atau peraturan BEI.
Suspensi ada yang sifatnya sementara, tapi ada juga berkepanjangan. Suspensi sementara mungkin tidak terlalu mengkhawatirkan karena investor bisa bertransaksi lagi nantinya.
Namun, suspensi yang tidak jelas kapan berakhirnya, bisa menjadi risiko besar karena investor tidak bisa menjual sahamnya sedikitpun tanpa batasan waktu yang jelas.
Baca Juga: Sebelum Berinvestasi, Kamu Para Milenial Harus Pahami Hal-hal Penting Ini
5. Risiko Pasar (Systematic Risk)
Risiko sistematis merupakan risiko yang dapat mempengaruhi performa keseluruhan pasar, risiko ini bisa saja menimpa seluruh investor baik pemula maupun berpengalaman tanpa terkecuali.
Contoh risiko pasar adalah perubahan tingkat suku bunga, kebijakan pemerintah, dan kondisi sosial politik negara.
Risiko tersebut bisa mempengaruhi pergerakan harga saham secara menyeluruh tanpa batasan jenis sahamnya.
Baca Juga: Sebelum Berinvestasi, Kamu Para Milenial Harus Pahami Hal-hal Penting Ini
Editor : Dian Eko Prasetio