LABVIRAL.COM - Dalam membangun bisnis atau usaha, memang dibutuhkan keringat dan kerja keras yang cukup besar.
Dalam membangun bisnis, kamu tak hanya memikirkan ide bisnis apa yang mau ditawarkan kepada para konsumen, tapi juga bagaimana cara untuk membangun perencanaan yang baik dan benar.
Memang terlihat cukup berat, namun proses ini yang mampu menentukan arah bisnismu kedepannya akan seperti apa.
Nah, dalam podcas Raymond Chin, Founder Ternak Uang, menjelaskan ada beberapa langkah sederhana yang harus diterapkan dalam membangun bisnismu dari nol.
Baca Juga: Ternyata Segini Besaran Gaji dan Tunjangan untuk Dokter Kecantikan
Tanpa basa-basi, yuk langsung disimak apa saja yang dibutuhkan dalam membangun bisnis dari nol, sebagaimana yang sudah dikutip Labviral.com.
1. Pahami Dulu Apa Itu Bisnis
Bisnis merupakan organisasi yang didirikan untuk mencari profit, baik dengan cara menjual jasa ataupun produk.
Maka yang digarisbawahi adalah beberapa kata penting, seperti organisasi, profit, jasa atau produk.
"Bagi gua, bisnis tidak akan berarti apa-apa tanpa adanya organisasi," ucapnya dalam kanal Youtube miliknya.
Contohnya, ketika kamu akan membangun bisnis restoran, maka dibutuhkan karyawan dan waiters.
Lalu jika akan membangun agency, maka didalam bisnis itu harus ada developer dan designer.
Baca Juga: Diplomatis dan Tanpa Emosi, Berikut 4 Tips Menagih Hutang kepada Teman
2. Komponen Apa Saja yang Dibutuhkan?
Dalam podcastnya tersebut, Raymond menjelaskan bahwa langkah awal yang harus dilakukan adalah ide atau gagasan.
Sebab dalam membangun bisnis, kita perlu tahu terlebih dahulu ingin membangun bisnis seperti apa.
Jika sudah ketemu, tambahnya, barulah masuk kedalam komponen-komponen pendukung dalam membangun bisnis itu dari nol.
Baca Juga: Diplomatis dan Tanpa Emosi, Berikut 4 Tips Menagih Hutang kepada Teman
Apa saja komponennya?
A. Produk
"Sebetulnya apa sih yang mau gue tawarin ke orang-orang? Apakah gue mau menawarkan barang (goods) atau services (jasa)? jelas Raymond.
"Kedua jenis ini bagus dan fine-fine saja. Namun, sepengalaman gue, gue sama sekali gak pernah ngejual barang, bahkan waktu projek terakhir yang tembus hingga Rp4 miliar, bentuknya jasa."
Intinya, jika kamu ingin bahas produk, maka yang paling penting itu kamu harus tahu penawaran apa yang akan ditawarkan kepada konsumen, yang memungkinkan dibeli.
Baca Juga: Pernah Bangkrut Bisnis Alkes, Begini Kisah Chairul Tanjung
B. Unit Economics (Modal)
Ketika kamu sudah memiliki jenis produk apa saja yang ingin ditawarkan kepada konsumen, maka kamu perlu memikirkan komponen kedua, yaitu modal.
"Mau bentuknya barang atau jasa, modal menjadi acuan penting bagi para pebisnis dalam membangun usaha," ucapnya
"Sebab, pemikiran akhir dari membangun bisnis adalah bagaimana caranya kita mendapatkan profit berlebih, dibandingkan modal yang kita keluarkan."
Misalnya, jika kamu menjual makanan seharga Rp10 ribu, kamu harus memastikan harga modalnya dibawah 10 ribu, misalnya 5 ribu atau 4 ribu.
Nah, unit economics inilah yang akan menentukan bisnis kamu bisa profit atau tidak.
Misalnya lagi, jika kamu menjual makanan seharga 100 ribu, dari modal 40 ribu, maka secara tidak langsung bisnis makanan tersebut punya 40 persen COGS (cost of good sold) atau harga yang harus dibayar untuk menjual barang tersebut.
Baca Juga: Fungsi dan Cara Kerja Crumple Zone Pada Mobil, Sudah Tahu?
C. Marketing
Siapa yang tidak tahu apa itu marketing? Marketing adalah menjual atau memperkenalkan produk. Ini aspek krusial bagi kamu yang baru memulai membangun bisnis.
"Menurut gua, marketing lebih penting daripada produk karena saat kita menjual, kita langsung dapat feedback dari customer," ucapnya.
Saat kamu menjual barang seharga Rp50 ribu misalnya, nanti customer akan langsung mereview produkmu.
Feedback yang didapatkan dari konsumen langsunglah yang akan menjadi acuan dalam meng-improve produk ini. Sehingga, kamu bisa membuat strategi marketing Inbound dan outbound.
"Inbound itu seperti kita membuat store front, kalian memperkenalkan melalui social media, atau lebih gampangnya mengiklankan produk milik kita," kata Raymond.
"Sedangkan untuk jenis yang kedua yaitu Outbond, itu lebih kepada kita terlibat secara langsung."
Baca Juga: Berjenggot dan Tumbuh Kumis, Aming Siap Hijrah: Istiqamah Aja
D. Operations
Komponen terakhir adalah operations. Setelah kamu tahu mau menjual produk apa dan bagaimana cara menjualnya, tinggal dipikirkan bagaimana cara maintainnance atau mengoperasikan bisnis ini.
"Sebab kalau kita mengacu kepada definisi, bisnis itu sendiri yaitu organisasi, pastikan kalian tidak berjalan sendiri dan juga pastikan ada proses," katanya.
"Misalnya ketika kalian menjual produk, kalian tinggal memikirkan bagaimana cara bikin ini sistem kalau diawal-awal tidak ada modal untuk hire orang gak masalah. Tapi kita harus selalu punya mindset jangka panjang."
Menurut Raymond, bisnis itu organisasi yang mencari profit dengan menjual barang dan operasi adalah cara jalannya. Ini yang harus ditanamkan oleh orang-orang yang ingin membangun bisnis.
"Sebab tanpa ada operations, maka kita bisa dengan gampang terjebak di pusaran yang akhirnya kita bakal kerja sendiri sehingga membuat bisnis yang kita bangun tak bertumbuh," ucapnya.
Baca Juga: Bisa Jadi Motivasi, Simak Kisah Sukses Konglomerat-konglomerat Indonesia
Editor : Dian Eko Prasetio