Untuk menjaga kerahasiaan data nasabah, biasanya pihak bank lah yang mengundang nasabah untuk datang ke kantor dan menyelesaikan masalah.
Hal ini juga berlaku untuk penelpon dari pihak lainnya yang menyamar akan memberikan hadiah atau minta update data diri. Jangan dilayani penipuan ini!
2. Modus Phishing Biasa Terjadi Melalui Pengisian Survei Online
Untuk beberapa kepentingan, memang survei itu hal yang wajar. Tapi, hal yang perlu diwaspadai adalah ketika diminta mengisi data pribadi dan sensitif.
Seperti data keuangan yang bisa dilakukan via internet, email, dan juga telepon. Lebih baik untuk segera menghindari dari pemberi survei dan tidak mengisi survei tersebut.
Baca Juga: Terganjal Upah UMR, Yuk Putar Gajimu untuk Bangun Usaha Agar Tak Boros
3. Modus Phishing Biasa Terjadi Melalui Tawaran atau Promo Produk Murah
Tidak bisa dipungkiri keberadaan internet sangat memudahkan kita dalam mendapatkan informasi. Begitu pula dengan pelaku penipuan.
Dengan melalui transaksi online, kamu bisa jadi korban phishing karena membeli tawaran produk murah, bisnis online, hingga diskon besar-besaran yang cenderung tak masuk akal.
Mungkin kamu berpikir harganya tidak seberapa, kalaupun ditipu pun uang yang dikeluarkan tidak seberapa.
Tetapi beberapa waktu kemudian ada kemungkinan kamu mendapat tagihan atas pendaftaran atau pembelian produk yang mungkin mencapai ratusan dolar atau jutaan rupiah.
Jangan pernah menginput data sensitif, seperti kartu kredit, di situs yang tidak bisa dipercaya.
Editor : Dian Eko Prasetio