Dilaporkan, para sukarelawan tersebut dibayar sebesar USD18.500 atau sekitar Rp 290,7 juta. Namun, untuk mendapat bayaran yang menggiurkan ini, 24 sukarelawan tersebut harus menghabiskan 60 harinya tanpa henti untuk berbaring dan melakukan seluruh eksperimen, makan, dan aktivitas lainnya sambil berbaring.
Selama penelitian berlangsung, kepala subjek penelitian harus selalu dimiringkan enam derajat ke bawah, bahkan saat makan dan menggunakan toilet.
Dibayar berbaring selama beberapa bulan mungkin terdengar mudah, tetapi perlu diingat bahwa peneliti sedang mencari peserta yang memiliki ciri fisik dan psikologis astronot sungguhan.
"Kami ingin memastikan bahwa kami memilih orang yang siap secara mental untuk menghabiskan [dua bulan] di tempat tidur. Tidak semua orang merasa nyaman dengan itu. Tidak semua tipe orang dapat mentolerir waktu yang lama di tempat tidur," ujar Peneliti Senior NASA, Roni Cromwell dilansir dari laman Science Alert, pada desember tahun lalu.
Donasi plasma darah
Plasma adalah salah satu komponen terbesar dalam darah manusia. Plasma yang berwarna kekuningan tersebut memiliki cairan kaya protein yang sebagian besar mengandung air, enzim, antibodi, dan garam.
Selain bertugas untuk membawa sel darah, plasma juga dapat digunakan sebagai terapi bagi pasien yang mengalami gangguan pembekuan darah, penyakit autoimun, dan korban luka bakar.
Bila kamu melakukan donor plasma, darah akan diambil dan mesin secara otomatis akan memisahkan plasma dari komponen darah lainnya.
Menurut Donating Plasma, rata-rata biaya yang dibayarkan kepada donatur plasma adalah USD50 atau sekitar Rp 786 ribu per donasi.
Baca Juga: Mudah Bun, Begini Resep MPASI Tanpa Blender untuk Anak 6 Bulan
Sewakan rahim
Menyewakan rahim bukan merupakan hal asing lagi, meskipun hal tersebut masih ilegal di banyak negara termasuk Indonesia. Seperti yang telah diketahui, menyewakan rahim adalah kondisi ketika seseorang 'meminjam' rahim orang lain untuk mengandung anaknya sampai lahir.
Editor : Dian Eko Prasetio