LABVIRAL

Tantangan Kerja PT. Freeport Indonesia, Terisolir hingga Lokasi Kerja Ekstrem

Tambang Emas Freeport (Dok. PT Freeport Indonesia)

LABVIRAL.COM - Banyak masyarakat yang ingin bekerja di PT Freeport Indonesia karena upah yang ditawarkan menggiurkan.

Namun, setiap pekerjaan pasti memiliki risiko. Bahkan tidak sedikit pekerjaan mengancam nyawa. 

Sebagian orang kadang tidak peduli terhadap risiko pekerjaan. Hal ini demi hidup sejahtera.

Baca Juga: 5 Fakta AG, Pasca Penetapan Menjadi Pelaku Anak Kasus Penganiayaan David Ozora

Berikut suka dan duka kerja di PT Freeport Indonesia sebagaimana dirangkum Labviral dari berbagai sumber:

1. Gaji Tinggi

Gaji yang diberikan pihak Freeport kepada karyawannya tidak tanggung-tanggung antara Rp4,5 juta hingga Rp20 juta per bulannya. Jumlah gaji ini juga mengalami kenaikan setiap tahun serta adanya remunerasi atau gaji ke 13 yang tinggi. Gaji ini dibedakan berdasarkan lama bekerja dan tingkat pendidikan.

Baca Juga: Nominal Gaji Karyawan PT. Freeport Indonesia, Ada yang Capai Rp100 Juta

2. Tunjangan, Bonus dan Dana Pensiun

Sebagai karyawan Freeport akan mendapatkan berbagai tunjangan untuk kesejahteraan seperti jaminan hari tua, kesehatan, dan tunjangan produksi. Bonus juga diterapkan di PT Freeport Indonesia dan akan diberikan jika karyawan tersebut rajin bekerja.

Bonus terdiri dari bonus harian, bonus produksi yang tergantung dari produktivitas kerja tim. Selain itu, Freeport juga memberikan dana pensiun bagi karyawan yang sudah berakhir masa kerjanya karena usia.

Baca Juga: 10 Posisi Lowongan Kerja PT Freeport Indonesia, Lengkap dengan Jobdesk-nya

3. Lokasi Kerja yang Ekstrem

Meskipun gaji besar dan diberikan berbagai tunjangan kesejahteraan, para karyawan diharuskan bekerja pada tambang emas dengan kondisi geografis yang ekstrem seperti di dataran tinggi Grasberg. Lokasi ini sangat berisiko pada keselamatan kerja dan suhu lokasi berbeda dengan suhu daerah lain di Indonesia.

Para karyawan harus bekerja pada lokasi dengan suhu rata-rata 100 Celcius, bahkan jika musim dingin oksigen akan menipis, suhu bisa mencapai 0.

Kejadian runtuhnya terowongan Big Gossan beberapa waktu lalu memakan korban yang tidak sedikit, bahkan pada karyawan yang justru sedang latihan siaga bencana.

Baca Juga: Dituding Tak Peduli Adik Dibully, Salmafina Sunan: Aku Bukan Kakak yang Tidak Baik

4. Lokasi Kerja Terisolir

Sebagian besar karyawan Freeport bukanlah penduduk asli Papua, mereka adalah pendatang dari berbagai daerah di Indonesia, bahkan dari luar negeri.

Mereka harus rela berjauhan dengan keluarga, jauh dari keramaian kota, bahkan jika ingin ke ibu kota harus menempuh perjalanan berjalam-jam dengan medan ekstrem.

Karena lokasi yang terisolir membawa dampak gaji tidak mencukupi, sebab kebutuhan hidup yang juga sangat mahal.

Editor : Arief Munandar

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI