Takaki masih merindukan Akari hingga mengorbankan gaya hidupnya. Dia menerima telepon dari pacarnya saat ini tetapi tidak menjawab, menandakan berakhirnya hubungan mereka.
Tertekan, Takaki berhenti dari pekerjaannya, tidak dapat mengatasi perasaannya terhadap Akari. Akari mencari-cari di dalam kotak berisi barang-barang lamanya dan menemukan surat yang ditulisnya untuk Takaki beberapa tahun yang lalu.
Takaki menemukan dirinya berada di sebuah toko swalayan sambil membaca majalah tentang roket yang dilihatnya diluncurkan beberapa tahun yang lalu.
Dengan lagu hit yang diputar di latar belakang, Takaki dan Akari memulai narasi ganda, keduanya mengingat kembali mimpi yang baru saja terjadi.
Dalam mimpi ini, mereka mengenang kembali pertemuan terakhir mereka di Iwafune yang dipenuhi salju, dan mengingat keinginan untuk suatu hari nanti menyaksikan bunga sakura bersama lagi.
Suatu hari ketika berjalan menyusuri jalan yang sama dengan jalan yang mereka lalui ketika mereka masih kecil, Takaki dan Akari berpapasan dan saling mengenali di persimpangan kereta api.
Di sisi berlawanan dari rel, mereka berhenti dan mulai menengok ke belakang, tetapi kereta api yang melintas menghalangi pandangan mereka. Takaki menunggu sampai kereta api lewat dan mendapati bahwa Akari sudah tidak ada.
Setelah beberapa saat, ia tersenyum pada dirinya sendiri dan terus berjalan saat bunga sakura bermekaran di belakang kereta api.
Editor : Rozi Kurnia