LABVIRAL

Mengenal Kampung Janda Di Desa Panyarang Bogor, Terkenal Di Internet Banyak Dikunjungi Orang

Ilustrasi janda di Kampung Panyarang, Bogor (Sumber : Freepik)

LABVIRAL.COM - Kampung janda menjadi salah satu desa unik yang ada di Indonesia. Tak dipungkiri, Indonesia memang memiliki banyak destinasi unik yang selalu menarik untuk dibahas. Salah satunya berada di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Salah satu desa yang mengundang daya tarik yakni Kampung Panyarang, Desa Ciburayut, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor. Desa ini sangat fenomenal lantaran dijuluki 'Kampung Janda'.

Dikutip dari kanal YouTube Catatan Media, Kampung Janda merupakan julukan untuk Kampung Panyarang yang ada di Desa Ciburayut, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor.

Baca Juga: Lirik Lagu Daerah Bolelebo dari Nusa Tenggara Timur Menceritakan Betapa Indahnya Kampung Halaman

'Kampung Janda' di Desa Ciburayut tersebut dihuni oleh banyak janda mulai dari usia muda hingga tua.

Dari 65 kepala keluarga, setidaknya ada 30 keluarga yang dipimpin oleh janda.

Banyak faktor yang menyebabkan perempuan di sana menyandang status janda, mulai dari perceraian hingga ditinggal mati suami.

Baca Juga: Cerita Penumpang KA Brantas yang Duduk di Gerbong Depan, Allah Kasih Selamat

Wilayah desa berada di kawasan kaki Gunung Salak dan Gunung Gede Pangrango, sehingga mayoritas mata pencaharian para lelaki di desa ini adalah penambang pasir.

Namun, sering terjadi longsor di lokasi penambangan yang memakan korban. Hal itulah yang menyebabkan banyak wanita menjadi janda.

Usia perempuan yang menjanda pun beragam, dari mulai 25 tahun hingga umur 50 tahun pun ada di sini.

Baca Juga: 7 Tulisan Lucu di Tempat Usaha yang Bikin Bertanya-tanya...

Tak hanya itu, sebagian wanita menikah di usia yang masih muda dan terjadi perceraian.

Tentunya banyak hal yang menyebabkan perceraian, seperti belum siap secara mental untuk berumah tangga hingga permasalahan ekonomi yang memicu pertengkaran.

Di samping itu, banyaknya permasalahan sosial yang ada di kampung ini menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah daerah.

Baca Juga: Bacaan Sawu Sufu Fakum, Cara Imam untuk Meluruskan Shaf Makmum saat Salat

Mulai dari perekonomian, lapangan pekerjaan, hingga pendidikan di Desa Cibirayut memerlukan perhatian khusus.

Apabila pendidikan dan perekonomian membaik, tentunya akan menjadi solusi bagi permasalahan yang ada di Kampung Janda ini.

Banyak Pria yang Datang Karena Terkenal Di Internet

Menurut salah satu warga bernama Pupuh Siti Puadiah kepada wartawan, julukan kampung janda mengusik ketenteraman warga, meski faktanya mayoritas wanita di kampungnya berstatus janda.

"Sebenarnya pada marah ya disebut kampung janda. Makanya, warga diajak sama tokoh masyarakat jangan panggil kampung janda lagi. Mau dihapus (nama Kampung Janda)," ungkapnya.

Pupuh tak menyebut berapa banyak jumlah janda yang tinggal di kampung Panyarang, sehingga dijuluki kampung janda. Namun dirinya tahu persis siapa saja warga yang tinggal di sini yang berstatus janda.

Baca Juga: Doa Ketika Bersin Lengkap dengan Artinya Sesuai Sunnah

Menurutnya, latar belakang wanita berstatus janda di kampung ini juga macam-macam. Ada yang suaminya meninggal dunia karena bencana longsor belasan tahun lalu, ada juga suami meninggal karena sakit dan perceraian.

"Ada yang meninggal bukan karena longsor tapi 2-3 tahun nikah, dan memang ada janda yang baru tapi itu bukan karena longsor, karena dipisah sama suami usianya masih muda. Saya saja yang masih belum laku," ungkap Pupuh.

Seperti diketahui, julukan Kampung Panyarang sebagai kampung janda memang sudah lama, sejak tahun 90-an. Musababnya tak lepas dari beberapa peristiwa yang menyebabkan pada wanita di kampung itu kehilangan suami, sehingga menjanda.

Baca Juga: 4 Fakta Ratu Rizky Nabila Putuskan Bercadar, Malah Tuai Dikritik

Kisah paling masyhur yang banyak diceritakan media di internet adalah peristiwa longsor yang merenggut nyawa banyak kaum pria di kampung tersebut.

Julukan Kampung Janda Dari Orang Luar Kampung

Sementara itu tokoh masyarakat Desa Panyarang, Ustaz Anwar Ardabili mengatakan kepada wartawan, nama kampung janda ini merupakan julukan dari orang luar kampung yang sempat mengunjungi kampung ini.

Dari interaksi mereka dengan beberapa warga, kebetulan yang mereka ajak bicara adalah ibu-ibu yang berstatus janda.

"Ada orang-orang yang katanya mahasiswa di tahun 2000-an lagi pelatihan, nanyanya kebetulan ke seorang janda namanya Ibu Sanah, dia kan warga dijawab seadanya," kata Anwar.

Baca Juga: Biodata dan Jejak Karier Melly Goeslaw, Musisi Kondang yang Namanya Dicatut untuk Iklan Obat Pelangsing

Anwar mengakui banyak pria dari luar daerah yang penasaran mendatangi kampungnya.

Beragam motifnya, ada yang sekadar ingin membuktikan cerita-cerita di internet, melihat lebih dekat aktivitas wanita kampung hingga ada yang serius mencari pasangan.

"Jadi ada orang Bandung sampai nginap di kampung janda. Orang yang nginap itu mau cari janda di sini, ingin dijadikan istri," ungkapnya.

Jadi Kampung Janda Bukan Karena Musibah Tanah Longsor

Pria 43 tahun itu ingin meluruskan kasak-kusuk tentang kampung yang konon dihuni puluhan janda ini.

Mulai dari bencana longsor tambang tahun 90-an yang katanya menjadi penyebab puluhan wanita di kampung ini menjadi janda, hingga isu lain seputar kematian massal akibat sambaran petir.

"Iya memang di sini janda banyak tetapi kalau soal janda karena musibah longsor itu tidak akurat, memang ada yang janda akibat suaminya kena longsor tapi tidak banyak," ungkapnya.

Baca Juga: 5 Aplikasi Retailer yang Wajib Kamu Coba!

Ia menolak jika penyebab wanita di kampungnya menjanda dikaitkan dengan peristiwa bencana longsor tambang batu cadas, yang menewaskan para kaum pria kampung ini.

Penyematan kampung janda pun sempat mendapat penolakan dari warga, tapi mereka hanya bisa pasrah.

"Bukan saya tidak menerima kalau kampung ini tidak banyak janda, tetapi jangan dikaitkan dengan bencana longsor ini ditekankan musibah longsor tambang cadas mencapai sekian puluh orang, sehingga diakibatkan kampung ini jadi kampung janda. Bukan seperti itu," tegas Anwar.***

Editor : Rozi Kurnia

Tags :
BERITA TERKAIT