Namun, ketika keduanya menghabiskan lebih banyak waktu bersama untuk mengerjakan proyek-proyek untuk perusahaan, mereka menemukan ketertarikan yang tak tertahankan yang tidak dapat ditolak oleh keduanya.
Hubungan Mon dan Sam di sepanjang serial ini mengalami banyak lika-liku, sering kali sebagai akibat dari keadaan di sekitar mereka.
Sadar akan peraturan awal Sam yang melarang romansa kantor (karena ia merasa hal tersebut merupakan gangguan bagi perusahaannya yang masih muda), keduanya juga menghadapi tekanan sosial dari komunitas dan keluarga mereka, terutama keluarga Sam.
Sam adalah keturunan bangsawan, dan oleh karena itu dia adalah bagian dari kelas atas masyarakatnya, yang memiliki standar dan tekanan sosial tertentu yang sesuai dengan kelasnya.
Neneknya (Tassawan Seneewongse) menekan Sam untuk meninggalkan perusahaan yang ia cintai untuk melakukan apa yang ia rasa terbaik bagi kehidupan wanita, yaitu menikah dengan seorang pria dan memiliki anak.
Sam lalu bertunangan dengan rekan bisnisnya, Kirk (Asavarid Pinitkanjanapun), seorang pria yang sama sekali tidak tertarik padanya (seperti dia tidak tertarik sama sekali dengan pria).
Baca Juga: 11 Film Semi Thailand Terbaik yang Bikin Penonton Jadi Bergairah
Namun, karena mengetahui kecenderungan homofobia neneknya, Sam tetap berusaha menyimpan seksualitasnya yang aneh untuk dirinya sendiri, sambil diam-diam mendambakan apa yang dia inginkan.
Sementara Mon berasal dari keluarga kelas menengah. Perbedaan kelas mereka menjadi titik pertengkaran dan pertunangan Sam dengan Kirk tidak membantu. Mon berharap mereka bisa bebas untuk bersama.
Editor : Rozi Kurnia