Perlu diingat ya sobar viral, bahwa alat musik sape tidak bisa dimainkan oleh sembarang orang, hanya orang yang dianggap cukup umur yang dapat memainkannya. Peraturan tersebut merupakan peraturan yang serius jika ingin memainkan alat musik yang satu ini, jika melanggar aturan ini maka dipercaya dapat mendatangkan petaka bagi yang melanggarnya.
Selain itu, ada juga alat musik yang juga hampir sama dengan sape. Alat musik ini bernama Sudatang. Tapi alat musik ni hanya boleh dimainkan ketika upacara kematian, selain dari itu tidak boleh. Bedanya alat musik sape dengan alat musik sundatang ini adalah terletak di ujung. Ujung sudatang berbentuk paruh burung enggang, sedangkan sape berbentuk ukiran biasa.
Sebelum dikenal seperti sekarang, dahulu alat musik sape dipergunakan sebagai iringan tarian pada masa kayau. Masa dimana suku Dayak masih mencari kepala manusia.
Baca Juga: Lirik Lagu 'Haegum' - Agust D yang Berpadu dengan Alat Musik Korea
Kepala-kepala dari hasil mengayau ini di bawah ke rumah panjang atau rumah betang khas suku Dayak lalu diiringi dengan tarian dan alat musik sape. Musik yang dimainkan pun bukan sembarang musik, yang dimainkan adalah musik peperangan yang biasa disebut Nyoman Rai.
Hingga saat ini, kekuatan magis dari sape masih dipercaya dapat menghipnotis bagi yang mendengarnya. Misalnya ketika alat musik ini dimainkan dengan petikan yang lantunkan semua orang akan terdiam serta tertegun ketika mendengarnya.
Lalu akan terdengar doa serta sayup-sayup orang yang menyanyi. Maka tak jarang jika ada yang mendengar alat musik ini akan mengalami kerasukan roh halus atau roh leluhur.
Seiring berkembanganya zaman, sape juga tak luput dari yang namanya modernisasi. Agar kaum muda bisa menikmati sape dan memainkannya maka dari itu sape bisa dikombinasikan dengan alat musik lain seperti gitar ataupun drum. Bukan hanya itu, sape kini mulai diperkenalkan di kalangan kampus agar anak muda tau asal usul sape dan cara memainkannya.
Editor : Yusuf Tirtayasa