Baca Juga: 10 Danau Terbesar yang Ada di Dunia, Hampir Seluas Negara Jepang Lho!
Penemuan pulau Simpang
Adapun awal mula pulau Simping ditemukan dimana pulau Simping awalnya ditemukan secara tidak terduga. Bermula ketika mantan Lurah Sedau, Kecamatan Singkawang Selatan bersama dengan lurah dan kepala desa lainnya diminta untuk menginventaris pulau-pulau di wilayah mereka.
Sesaat kemudian, Lurah Sedau memasukkan nama Pulau Simping karena saat itu masih ada warga yang tinggal di pulau itu. Namun lama kelamaan para penghuni pulau memilih pindah karena terjadinya abrasi. Abrasi itulah juga yang menyebabkan pulau ini lama-lama mengecil.
Cara menuju pulau Simping
Sebagai pulau terkecil yang telah diakui PBB, pulau simping juga menyajikan sejuta pesona alamnya yang patut untuk ditengok terlebih untuk kamu yang suka traveling tempat ini bisa menjadi salah satu pilihan destinasi wajib lho!
Pantainya yang dangkal dan biru seringkali menghipnotis para pengunjung yang datang ke kawasan tersebut. Anda bisa menikmati hamparan laut Kalimantan dan angin sepoi-sepoi baik bersama keluarga atau kerabat terdekat.
Baca Juga: Sinopsis Cold Skin, Pulau Terpencil yang Dihuni Makhluk Misterius
Untuk kamu yang ingin berkunjung ke pulau Simpung, kamu akan membutuhkan waktu sekitar 20 menit dari Kota Singkawang menuju Pantai Teluk Mak Jantu. Jika dari arah Pontianak, membutuhkan waktu sekitar 2 sampai 3 Jam perjalanan menuju ke arah Kota Singkawang.
Bagi kamu yang ingin berkunjung ke Pulau Simping, kamu dapat menggunakan rute menuju Pantai Batu Burung. Lokasi pulau ini hanya berjarak sekitar satu kilometer dari pantai tersebut.
kamu tidak perlu bersusah payah berjalan di perairan dangkal untuk sampai ke pulau. Karena telah dibangun jembatan penghubung bagi pejalan kaki untuk memudahkan akses. Pengunjung juga dapat melakukan doa di kuil yang ada pulau kecil ini.
Meskipun dikenal sebagai pulau terkecil, namun Pulau Simping menawarkan pemandangan yang menawan. Di antaranya, panorama lautan dan pantai teluk Mak Jantu yang hanya berjarak sekitar 100 meter.
Editor : Yusuf Tirtayasa