2. Beritahu Rencana Pendakian ke Orang Terdekat
Salah satu kesalahan fatal pendaki solo adalah tidak memberi tahu siapa pun tentang rencana perjalanan. Pastikan ada minimal satu orang yang tahu:
- Gunung mana yang akan didaki
- Jalur pendakian yang dipilih
- Estimasi waktu kembali
- Titik sinyal terakhir
- Kontak darurat yang bisa dihubungi
Ini penting agar jika terjadi sesuatu, tim pencari tahu harus mulai dari mana.
Baca Juga: 10 Rekomendasi Tas Pendakian Terbaik untuk Pemula dan Profesional
3. Bawa Perlengkapan Darurat Lebih Lengkap
Karena kamu sendiri, kamu nggak bisa mengandalkan orang lain saat terjadi hal darurat. Beberapa perlengkapan yang wajib dibawa:
- P3K lengkap
- Headlamp + baterai cadangan
- Peluit darurat
- Pisau lipat atau multi-tool
- Pakaian hangat dan jas hujan
- Power bank (lebih dari satu jika perlu)
- Makanan dan air cadangan
Ingat, lebih baik membawa lebih dari cukup daripada kurang saat solo hiking.
4. Kenali Batasan Diri dan Dengarkan Tubuh
Saat pendakian solo, tidak ada yang menyemangatimu selain dirimu sendiri. Tapi justru di situlah tantangannya: jangan memaksakan diri.
Kalau lelah, istirahat.
Kalau cuaca memburuk, tunda.
Kalau merasa tidak yakin dengan jalur, kembali.
Pendaki cerdas adalah pendaki yang tahu kapan harus mundur.
Baca Juga: Tas Pendakian untuk Mendaki 1 Hari, Rekomendasi dan Tips Memilih Tas Sesuai Kebutuhan
5. Gunakan GPS atau Aplikasi Offline
Jangan hanya mengandalkan papan petunjuk atau insting. Gunakan aplikasi pendakian yang bisa digunakan secara offline, seperti:
Editor : Aryafdillahi HS