2. Tentukan Jam Mulai yang Ideal
Mulailah pendakian pagi hari antara pukul 6–7 pagi. Ini memberi kamu waktu lebih panjang untuk istirahat, dokumentasi, atau menghadapi hambatan tak terduga.
Catatan: Pendaki berpengalaman biasanya sudah mulai jalan saat langit mulai terang.
3. Bagi Waktu dengan Metode “Pos ke Pos”
Setiap pos harus punya estimasi waktu tempuh dan waktu istirahat. Misalnya:
- Basecamp ke Pos 1: 1 jam
- Istirahat: 10 menit
- Pos 1 ke Pos 2: 1,5 jam
- Istirahat makan: 20 menit
Dengan membagi seperti ini, kamu bisa:
- Menghindari kelelahan berlebihan
- Mengetahui posisi kamu terhadap jadwal
- Mengatur ritme kelompok secara adil
Baca Juga: Cara Mudah Membuat Mochi Isi Stroberi Segar, Cuma Butuh 5 Bahan
4. Hindari Istirahat Berlebihan
Salah satu kesalahan umum pendaki adalah:
- Terlalu lama duduk
- Nongkrong terlalu santai di pos
Ingat, terlalu lama diam justru bikin tubuh cepat lelah saat lanjut jalan. Maksimal waktu istirahat yang sehat adalah 10–15 menit per pos, kecuali makan siang atau kondisi darurat.
5. Atur Ritme Sesuai Kondisi Tim
Dalam pendakian kelompok, seringkali ada yang lebih cepat atau lambat. Kuncinya:
- Gunakan sistem sweeper dan leader
- Jalan dengan kecepatan moderat tapi stabil
- Jangan biarkan tim terpisah jauh (demi keamanan dan efisiensi waktu)
6. Evaluasi Waktu di Setiap Pos
Saat sampai di tiap pos, tanyakan pada diri sendiri:
- “Apakah aku on track?”
- “Perlu mempercepat langkah atau istirahat lebih singkat?”
- “Masih memungkinkan sampai tujuan sesuai rencana?”
Baca Juga: Peran Teknologi Zaman Kini dalam Dunia Pendidikan Digital
Editor : Aryafdillahi HS