Cara Menghitung Dana Darurat
Besaran dana darurat idealnya berbeda untuk setiap orang, tergantung gaya hidup dan tanggung jawab keuangan. Berikut panduannya:
Untuk Lajang
-
3–6 kali total pengeluaran bulanan
Contoh: Jika pengeluaranmu Rp5 juta/bulan, maka target dana darurat adalah Rp15 juta–Rp30 juta.
Untuk Menikah (tanpa anak)
-
6–9 kali pengeluaran bulanan
Pasangan suami istri biasanya memiliki pengeluaran lebih besar, sehingga cadangannya juga harus lebih besar.
Untuk Menikah dan Punya Anak
-
9–12 kali pengeluaran bulanan
Semakin banyak tanggungan, semakin besar dana darurat yang dibutuhkan.
Baca Juga: Masker Wajah dari Buah. Ini Manfaat dan Cara Membuatnya di Rumah, Gampang Banget
Tempat Menyimpan Dana Darurat
Dana darurat harus disimpan di tempat yang:
- Mudah diakses (liquid)
- Aman (bukan tempat berisiko tinggi)
- Tidak bercampur dengan dana harian
Rekomendasi tempat menyimpan:
- Tabungan bank biasa – Mudah diakses kapan pun.
- Rekening khusus dana darurat – Pisahkan dari rekening utama agar tidak terganggu pengeluaran harian.
- Deposito jangka pendek – Cocok jika dana darurat sudah cukup besar, meski likuiditas sedikit lebih rendah.
- E-wallet dengan bunga – Beberapa dompet digital memberikan bunga harian yang bisa menjadi opsi.
Hindari menyimpan dana darurat dalam bentuk saham atau aset berisiko tinggi karena nilainya bisa naik-turun drastis.
Cara Membangun Dana Darurat Secara Bertahap
1. Tentukan Target
Hitung kebutuhan kamu (lihat panduan di atas). Misalnya, kamu butuh Rp18 juta, jadikan itu target utama.
2. Sisihkan Secara Rutin
Mulai dari kecil tidak masalah. Sisihkan 10–20% dari gaji bulanan. Lebih baik konsisten sedikit daripada tidak sama sekali.
Baca Juga: Panduan Menjaga Kesehatan Mental di Era Digital
Editor : Aryafdillahi HS