Tips: Jadikan ini rutinitas harian. Misalnya, 15 menit cerita sebelum tidur.
2. Dengarkan Tanpa Menghakimi
Anak butuh ruang aman untuk bercerita. Jadi, hindari langsung mengoreksi, menyalahkan, atau membandingkan. Dengarkan dulu, beri empati, lalu baru arahkan jika memang perlu.
3. Tunjukkan Kasih Sayang secara Konsisten
Pelukan, pujian, atau sekadar senyum hangat bisa membangun ikatan emosional yang kuat. Jangan menunggu anak melakukan hal luar biasa baru diberi apresiasi. Sekecil apa pun usahanya, apresiasi itu penting.
4. Berikan Batasan Tapi Tetap Hangat
Parenting yang tepat bukan berarti membebaskan semua hal. Anak tetap butuh aturan, tapi disampaikan dengan cara yang hangat, jelas, dan penuh kasih.
Baca Juga: 7 Makanan yang Harus Dihindari agar Berat Badan Cepat Turun, Gak Perlu Diet
Contoh: Daripada bilang “Jangan main terus!”, coba katakan “Mainnya cukup 30 menit ya, habis itu kita makan bareng.”
5. Terlibat dalam Dunia Anak
Coba tanya, apa yang sedang anak sukai? Apakah dia suka menggambar, robot, atau dinosaurus? Dengan ikut terlibat, anak merasa kamu benar-benar peduli dan tertarik pada dirinya.
6. Validasi Emosi Anak
Kalimat seperti “Ah, gitu aja nangis” harus dihindari. Anak juga punya emosi yang valid. Bantu mereka mengenali dan mengelola perasaan sejak dini.
Contoh:
“Adek sedih ya karena mainannya rusak? Gak apa-apa, sedih itu wajar kok.”
Parenting yang Tepat = Investasi Jangka Panjang
Parenting yang membangun koneksi emosional bukan cuma berdampak jangka pendek, tapi juga jangka panjang. Anak akan tumbuh dengan kemampuan sosial dan emosional yang sehat, lebih mudah menyampaikan perasaan, dan bisa menjalin hubungan yang baik dengan orang lain.
Editor : Aryafdillahi HS