Ranto Gudel meminum arak bekonang
Mengantar gadis pulang berdandan bidan
Roknya putih bajunya putih
Serba putih lebih daripada peri
Tiba di pinggir kali
Ranto Gudel diajak belok ke kiri
Dhemit elek a’u tenan
Ngumpat Ranto Gudel geram
Ia marah terendam arak bekonang
Hampir saja aku bercinta dengan setan
Cinta manusia seperti Umbul Beking
Dulu bening sekarang keruh
Ranto Gudel dengan empat istrinya
Tak pernah abadi cintanya
Sengkuni leda-lede
Mimpin baris ngarep dhewe
Eh barisane menggok
Sengkuni kok malah ndheprok
Nong eh nong ji nong ro
Memang enak jadi wedhus daripada manusia
Bila mati dikubur di gundukan tanah
Kepalanya dikencingi wedhus yang merumput
Nasib manusia hanya sengsara
Baca Juga: Tetap Cantik Walau Sudah Berumur, Luna Maya Ternyata Gemar Konsumsi Ini
Oh mengapa kita mesti bersusah
Coba hiduplah seperti Ki Joko Lelur
Siangnya melamun me-minum limun
Malam beranjak bangun minum berminum
Lapen ciu cangkol arak bekonang dituang
Botol cangkol dipasangnya setiap sudut rumah
Apa guna tuk takut tikus-tikus rupanya
Editor : Yusuf Tirtayasa