LABVIRAL.COM - Lagu yang berjudul Pecah Seribu merupakan lagu yang dinyanyikan oleh Elvy Sukaesih, dimana lagu Pecah Seribu ini dirilis pada tahun 2020 dan menjadi salah satu lagu yang masuk ke dalam album kumpulan single Elvy Sukaesih.
Lagu Pecah Seribu ini memiliki makna seseorang yang tengah merindukan kekasihnya yang berada jauh darinya, namun ada halangan yang membuatnya tidak dapat bertemu dengan kekasihnya.
Baca Juga: Lirik Lagu Sang Dewi Ciptaan Titi DJ Enak Banget Didenger Nih Guys!
Lirik lagu dari Pecah Seribu oleh Elvy Sukaesih.
Ha-ah-ah-ah
Hu-uh-uh-uh
Bimbang ragu
Sementara malam mulai datang
Hasratku ingin bercermin tapi
Cerminku pecah seribu, pecah seribu
Ibarat bunga
Aku takut banyak kumbang yang hinggap
Aku tak mau
Patah-patah, tangkaiku patah
Aku tak mau
Baca Juga: Makna dan Arti Lirik Lagu Sang Dewi oleh Lyodra Ginting yang Sangat Mendalam
Bimbang ragu
Sementara malam mulai datang
Hasratku ingin bercermin tapi
Cerminku pecah seribu, pecah seribu
Ho-oh
(La-la-la-la-la-la-la-la-la-la-la-la-la-la) ho-oh
Hanya dia
(Dia, dia, dia, dia, dia, dia, dia, dia, hanya dia)
Hanya dia yang ada di antara jantung hati
Tempat bermanja, tempatnya rindu
Tempat curahan hati yang damai
Entah apa
Bagaikan kayu basah dimakan api
Api curiga, api cemburu
Api kerinduan yang membara
Baca Juga: Lirik Lagu Buih Jadi Permadani ini Ternyata Memiliki Makna Sedih dan Mendalam Loh Guys!
Oh angin, kabarkan
Melati di depan rumahku menantimu
(Ha-ah-ah-ah)
Bimbang ragu
Sementara malam mulai datang
Hasratku ingin bercermin tapi
Cerminku pecah seribu, pecah seribu
Ibarat bunga
Aku takut banyak kumbang yang hinggap
Aku tak mau
Patah-patah, tangkaiku patah
Aku tak mau
Bimbang ragu
Sementara malam mulai datang
Hasratku ingin bercermin tapi
Cerminku pecah seribu, pecah seribu
Ho-ho
(La-la-la-la-la-la-la-la-la-la-la-la-la-la-la-la-la-la) ho-oh
Hanya dia
(Dia, dia, dia, dia, dia, dia, dia, dia, hanya dia)
Hanya dia yang ada di antara jantung hati
Tempat bermanja, tempatnya rindu
Tempat curahan hati yang damai
Entah apa
Bagaikan kayu basah dimakan api
Api curiga, api cemburu
Api kerinduan yang membara
Oh angin, kabarkan
Melati di depan rumahku menantimu
(Ha-ah-ah-ah)
Bimbang ragu
Sementara malam mulai datang
Hasratku ingin bercermin tapi
Cerminku pecah seribu, pecah seribu
Ha-ah-ah-ah
Ha-ah-ah-ah
Duhai angin, kabarkanlah, melati menanti
Duhai angin, kabarkanlah, melati menanti
Duhai angin, kabarkanlah, melati menanti
Duhai angin, kabarkanlah, melati menanti.***
Editor : Bonifasius Sedu Beribe