1. Meningkatnya hormon estrogen selama kehamilan
Peningkatan kadar hormon estrogen dan aliran darah dapat merangsang selaput lendir pada vagina untuk memproduksi cairan lebih banyak. Kondisi ini biasa terjadi pada ibu hamil di awal masa kehamilan serta trimester akhir.
Keputihan yang harus diwaspadai jika jumlahnya meningkat dan juga berbau.
2. Infeksi jamur
Keputihan pada ibu hamil juga bisa disebabkan oleh adanya jamur candida. Jamur ini sebenarnya tumbuh alami dalam vagina, namun saat jumlahnya meningkat bisa menyebabkan infeksi.
Keputihan karena infeksi jamur candida biasanya memiliki ciri berwarna putih menggumpal dengan tekstur kenyal.
Kondisi ini umum terjadi lantaran tubuh ibu hamil cenderung rentang terserang infeksi jamur.
3. Vaginosis bakterialis
Vaginosis bakterialis menjadi salah satu keputihan selama hamil yang wajib diwaspadai. Kondisi ini terjadi karena adanya infeksi bakteri Streptococcus Grup B di dalam organ intim.
Umumnya, ibu hamil yang mengidap vaginosis bakterialis akan mengalami keputihan dengan gejala lain seperti nyeri dan gatal di area vagina, nyeri saat berkemih dan berhubungan seksual hingga keluarnya cairan keputihan berwarna abu-abu keputihan yang berbau amis.
4. Trikomoniasis
Trikomononiasis masuk dalam penyakit menular seksual yang disebabkan oleh infeksi parasit. Gejala umum dari trikomoniasis pada wanita adalah keluarnya cairan berwarna kekuningan atau kehijauan yang berbau amis, nyeri saat berhubungan seksual, sensasi gatal di area vagina, dan kemerahan pada vagina.
Pengobatan keputihan
Editor : Efendi AW