LABVIRAL.COM – Menjaga tumbuh kembang anak memang tak mudah. Dalam perjalannya, orangtua sering dibuat ketar-ketir dengan perkembangan anak-anaknya. Apalagi jika anak terlihat tanda-tanda speech delay.
Umumnya anak usia 2 tahun sudah fasih mengucapkan sekitar 50 kata dan berbicara dalam dua kata. Lalu kemampuan itu akan semakin meningkat seiring bertambahnya usianya.
Namun, jika di usia itu anak kamu belum mencapai kemampuan tersebut kemungkinan si kecil mengalami speech delay. Meski pertumbuhan setiap anak beda-beda tapi tak ada salahnya untuk mengenali gejala speech delay sejak dini agar menjadi waspada.
Baca Juga: Anak Obesitas, Jangan Tunda Penanganannya Ya!
Tanda Anak Speech Delay
Melansir dari Mayo Clinic, kamu perlu waspada anak mengalami kondisi speech delay. Berikut tanda-tandanya yang perlu kamu perhatikan:
- Anak jaranng mencoba berbicara.
- Anak kesulitan meniru perkataan orang lain.
- Tidak bereaksi saat dipanggil.
- Sulit menyebut benda-benda di rumah saat usia di atas 2 tahun.
- Anak 2 tahun tidak dapat mengikuti petunjuk sederhana.
- Lebih suka menggerakkan badan ketimbang berbicara untuk menunjukkan sesuatu.
Penyebab Anak Speech Delay
Melansir dari Kids Health, speech delay dapat disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya sebagai berikut:
- Gangguan mulut seperti bibir sumbing atau masalah pada bentuk lidah atau lagit-langit mulut.
- Frenulum pendek atau ukuran lipatan bawah lidah yang terlalu pendek dapat membatasi pergerakan lidah saat bicara.
- Autisme yang menyebabkan kelainan perkembangan saraf yang berdampak pada perilaku dan komunikasi anak.
- Masalah pendengaran seperti infeksi telinga kronis, peradangan selaput mukosa bagian tengah yang berlangsung lebih dari dua bulan.
- Kurang stimulus berupa apraksia yang menyerang sistem saraf dan merusak kemampuan motorik anak.
- Masalah neurogolis atau gangguan yang memengaruhi otot berbicara seperti celebral palsy, distrofi otot dan cidera otak.
- Keterbelakangan mental, di mana kondisinya tidak mampu bebricara maupun memahami kata-kata.
- Tumbuh di rumah bilingual (orangtua menggunaka dua bahasa) juga dapat memengaruhi kemampuan bahasa dan bicara pada anak.
Baca Juga: Love Language, Mulai Lakukan ke Diri Sendiri Dulu!
Waktu yang tepat ke dokter
Mungkin beberapa anak memang masih membutuhkan waktu untuk berbcara. Namun, kamu perlu khawatir dan harus segera membawanya ke dokter jika ada tanda-tanda berikut ini:
- Usia 2 tahun tidak menguasai setidaknya 25 kata.
- Usia 2,5 tahun belum bisa menggunakan dua suku kata.
- Masuk usia 3 tahun tak kunjung menggunakan setidaknya 200 kata.
- Tidak dapat mengucapkan atau mengulang kata yang baru saja ia dengar atau pelajari.
Jika tanda-tanda tersebut dialami anak, tak ada salahnya segera konsultasi ke dokter untuk memeriksakan lebih lanjut.
Cara mengatasi anak speech delay
Ahli patologi bicara dan psikolog menyarankan agar orangtua melakukan hal-hal ini di rumah untuk merangsang kemampuan anak berbicara:
1. Sering mengajak anak bicara
Cara stimulasi anak dengan spech delay paling mudah dilakukan ialah melibatkan anak dalam percakapan. Meski masih bayi, dan belum bisa menjawab ada baiknya orangtua mengajak berbicara anak tentang hal sederhana apapun.
2. Membacakan buku cerita
Membaca cerita atau dongeng bermanfaat untuk menambah kosakata anak. Dengan sering mendengar cerita, anak bisa belajar memahami nama-nama maupun benda pada buku cerita.
3. Sebut nama benda dengan jelas
Jangan anggap anak belum jelas dalam menyebut sesuatu sebagai candaan. Justru sebagai orang dewasa kamu wajib memberi tahu anak tentang nama-nama benda dengan jelas. Misalnya saja menyebut susu bukan cucu, meski anak belum bisa berkata "s". Sebut nama anak dengan jelas juga jangan diplesetkan meski anak sendiri belum jelas menyebut namanya.
4. Tanggapi perkatannya
Wajar saat anak sering belum bisa menggunakan kosakata yang tepat saat berbicara. Sebagai orang dewasa di sampingnya kamu harus mencoba menanggapi perkataannya dan jika salah wajib diperbaiki.
5. Bantu anak memahami nama benda
Gejala speech delay ialah anak lebih suka melakukan gerakan daripada kata-kata. Misalnya saja ketika ia menyuruhmu mengambil gelas, ia hanya akan langsung menarikmu mencari gelas.
Dalam kondisi ini yang kamu perlu lakukan adalah memberi tahu sang anak apa nama benda tersebut dan kalau perlu ulang-ulang sampai menyerap ke otak anak.
6. Ajak bermain "memilih"
Merangsang kemampuan anak agar tidak speech delay juga bisa dilakukan dengan permainan memilih. Kamu bisa ajukan pertanyaan pada anak untuk memilih sesuatu. Misalnya mau buah apel atau anggur, mau makan nasi atau roti dan sebagainya.
Itulah tanda, gejala dan cara mengatasi anak dengan speech delay. Jangan ragu untuk berkonsultasi pada ahlinya untuk berjaga-jaga.***
Editor : Bonifasius Sedu Beribe