LABVIRAL

10 Hadits Qudsi yang Penuh Hikmah untuk Kita Renungkan

Adab membaca Al-Qur'an. (Sumber : pexels.com/Alena Darmel)

LABVIRAL.COM - Setiap muslim dianjurkan untuk mengetahui apa itu hadits qudsi yang sanadnya nyambung hingga Allah Swt.

Jenis hadits ini berbeda dengan hadis biasa karena datang langsung dari Allah tetapi tidak termasuk wahyu Al-Qur'an.

Nah, di bawah ini Labviral.com telah mengumpulkan 10 hadits qudsi yang penuh hikmah untuk direnungkan setiap insan.

Baca Juga: Bacaan Doa Shalat Istikharah Sesuai Hadis, Arab, Latin dan Artinya

Pengertian hadits qudsi

Sebelum menyimak apa saja contohnya, penting diketahui bagaimana pengertian hadits qudsi, baik secara bahasa maupun istilah.

Hadits qudsi secara bahasa diambil dari kata qudus yang artinya suci. Sedangkan menurut istilah, hadits qudsi adalah suatu pesan dari Allah Swt yang disampaikan melalui Rasulullah saw, kemudian diriwayatkan kepada perawi dengan bahasa Rasulullah.

Baca Juga: Hukum Puasa saat Idul Fitri Hari Pertama Menurut Hadis

Contoh hadits qudsi

Adapun contoh-contoh 10 hadits qudsi yang penuh makna dan hikmah antara lain sebagai berikut:

1. Dari Abu Hurairah, ia berkata Rasulullah bersabda bahwa Allah berfirman, "Aku tergantung persangkaan hamba-Ku kepada-Ku. Dan, Aku bersamanya ketika dia mengingat Aku. Apabila dia mengingat-Ku dalam dirinya, maka Aku mengingatnya pada diri-Ku. Apabila dia mengingat-Ku di suatu golongan, maka Aku mengingatnya pada golongan yang lebih baik lagi. Apabila dia mendekat kepadaku sejengkal, maka Aku akan mendekat kepadanya satu hasta. Apabila dia mendekat kepada-Ku satu hasta, maka Aku akan mendekat kepadanya satu depa. Apabila dia datang kepada-Ku dengan berjalan, maka Aku akan mendatanginya dengan berlari.”

2. Dari Abu Hurairah, Rasulullah saw bersabda bahwa Allah berfirman, “Aku adalah Dzat yang paling tidak membutuhkan sekutu, maka siapa saja yang beramal lalu dia mempersekutukan Aku dengan yang lain dalam amalan tersebut, Aku tinggalkan dia bersama sekutunya."

3. Dari Abu Hurairah, Rasulullah saw bersabda, Allah berfirman, “Apabila seorang hamba-Ku ingin melakukan satu perbuatan buruk, maka janganlah kalian (para malaikat) menuliskannya hingga dia melakukannya, Apabila dia melakukannya maka tulislah sepadan dengan keburukannya. Apabila dia meninggalkannya (tidak jadi melakukannya), maka tulislah baginya satu buah kebaikan. Apabila seorang hamba-Ku ingin melakukan satu ketsaikan, tetapi tidak melaksanakannya, maka tulislah baginya satu buah kebaikan. Apabila dia melakukannya, maka tulislah baginya sepuluh kali lipat kebaikannya hingga tujuh ratus kali lipat."

Baca Juga: Bernilai Sedekah, Ini 5 Pahala Menikah Berdasarkan Keterangan Hadis

4. Rasulullah saw bersabda, "Hamba-Ku ada yang menjadi beriman kepada-Ku dan ada yang menjadi ingkar kepada-Ku. Adapun orang yang mengatakan, kami mendapat hujan karena anugerah dan rahmat dari Allah, maka orang itu adalah orang yang beriman kepada-Ku dan ingkar terhadap bintang-bintang. Adapun orang yang mengatakan, kami mendapat hujan karena bintang ini dan itu, maka orang itu ingkar kepada-Ku dan percaya kepada bintang-bintang." (HR Bukhari)

5. Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar, Nabi Muhammad saw bercerita kepada para sahabat, "Sesungguhnya salah seorang hamba Allah berkata, Wahai Tuhanku, hanya bagi-Mu segala puji yang layak atas kemuliaan Wajah-Mu dan keagungan kerajaan-Mu.' Ucapan ini miembuat kedua malaikat merasa sangat berat, keduanya tidak tahu bagaimana harus menuliskannya. Keduanya lalu naik ke langit dan berkata, Wahai Tuhan kami, sesungguhnya hamba-Mu mengatakan suatu perkataan yang kami tidak tahu harus bagaimana menuliskannya?

Allah bertanya-padahal sebenarnya Allah tahu apa yang dikatakan oleh hamba-Nya-'Apa yang dikatakan hamba-Ku?' Keduanya berkata, Wahai Tuhanku, sesungguhnya hamba itu mengatakan, Wahai Tuhanku, hanya bagi-Mu segala puji yang layak atas kemuliaan Wajah-Mu dan keagungan kerajaan-Mu." Allah selalu berkata kepada kedua malaikat tersebut, Tulislah oleh kalian berdua apa yang dikatakan oleh hamba-Ku itu hingga nanti ia bertemu dengan-Ku. Selanjutnya Aku yang akan memberi balasan atas apa yang diucapkannya itu."

Baca Juga: 4 Keutamaan Telaga Kautsar Menurut Hadis Nabi Muhammad saw

6. Diriwayatkan dari Anas bin Malik, dia mengatakan bahwasanya Rasulullah bersabda, "Tiada dua malaikat hafizhin (yang mencatat) melaporkan kepada Allah apa yang dicatat oleh keduanya di malam atau siang hari, tidaklah terdapat di awal buku catatan dan di akhirnya kebaikan melainkan Allah Ta'ala akan mengatakan, 'Saksikanlah oleh kalian semua bahwa sesungguhnya Aku telah mengampuni hamba-Ku atas apa yang ada pada pucuk buku catatan ini." (HR Tirmidzi).

7. Dari Abu Dzar, Rasulullah saw bersabda, Allah berfirman, "Wahai hambaku sesungguhnya aku mengharamkan zalim terhadap diriku dan aku jadikannya haram diantara kalian, maka janganlah saling mendzalimi."(H.R. Muslim)

8. Diriwayatkan dari Abu Ishaq, dari Al-Aghar Abu Muslim, dari Abu Hurairah dan Abu Sa'id Al-Khudri, keduanya menyaksikan bahwa Rasulullah saw bersabda;

"Apabila seorang hamba mengucapkan 'Tiada Tuhan Selain Allah, Allah Mahabesar', maka Allah akan berkata, 'Hamba-Ku berkata benar, tiada Tuhan selain Aku, dan Aku adalah Allah Mahabesar.' Apabila seorang hamba berkata, "Tiada Tuhan selain Allah semata,' maka Allah berkata, 'Hamba-Ku berkata benar, tiada Tuhan selain Aku semata.' Apabila seorang hamba berkata, 'Tiada Tuhan selain Allah semata dan tiada sekutu bagi-Nya,' maka Allah berkata, 'Hamba-Ku berkata benar, tiada Tuhan selain Aku dan tiada sekutu bagi-Ku.' Apabila seorang hamba berkata, "Tiada Tuhan selain Allah, bagi-Nya segala kerajaan dan bagi-Nya segala puji, maka Allah berkata, 'Hamba-Ku berkata benar, Tiada tuhan selain Aku, bagi-Ku segala kerajaan dan bagi-Ku segala puji.' Apabila seorang hamba berkata, 'Tiada Tuhan selain Allah, tiada daya dan upaya selain dari Allah', maka Allah berkata, "Tiada Tuhan selain Aku, tiada daya dan kekuatan kecuali dari Aku." Abu Ishaq berkata, "Kemudian Al-Aghar mengatakan sesuatu yang sama sekali tidak aku pahami." Aku lalu berkata kepada Abu Ja'far, "Apa yang dikatakannya?" Abu Ja'far menjawab, "Barangsiapa yang diberi rezeki dapat mengucapkan kalimat-kalimat tersebut tatkala hendak meninggal dunia, maka dia tidak akan terkena api neraka." (HR Ibnu Majah).

Baca Juga: Hukum Berbuka dengan yang Manis, Benarkah Bukan Berasal dari Hadis?

9. "Muhammad bin Al-Mutsanna menceritakan kepadaku, Abdul A'la menceritakan kepadaku, Dawud menceritakan kepada kami, dari Amir, dari Masruq, dari Aisyah bawasanya dia berkata, Rasulullah senantiasa memperbanyak ucapan, "Mahasuci Allah dan aku memujinya.

Aku meminta ampunan kepada Allah dan aku bertaubat kepada-Nya." Aku (Aisyah) bertanya, "Wahai Rasulullah, aku melihatmu memperbanyak bacaan: "Mahasuci Allah dan aku memujinya. Aku meminta ampunan kepada Allah dan aku bertaubat kepada-Nya."

Rasulullah lalu berkata, "Tuhanku mengabarkan kepadaku bahwasanya aku akan melihat tanda pada umatku. Tatkala aku melihat tanda itu, maka aku memperbanyak ucapan Mahasuci Allah dan aku memujinya. Aku meminta ampunan kepada Allah dan aku bertaubat kepada-Nya.

Baca Juga: Keutamaan Puasa Sunnah Nisfu Syakban Sesuai Hadis Rasulullah

Dan aku benar-benar melihat tanda itu: "Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan. Dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong, maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat." (QS An-Nashr: 1-3) (HR Muslim dari kitab 'Ash-Shalah' pada Bab 'Ma Yuqalu fi Ar-Ruku' wa As-Sujud')

10. Rasulullah saw bersabda, "Allah berkata, 'Anak Adam menyakiti-Ku, ia mencaci maki waktu. Dan, Aku-lah Sang Waktu. Di tangan-Ku terletak segala sesuatu. Aku bolak-balikkan malam dan siang." (HR Bukhari).

Itu dia 10 hadits qudsi yang memiliki makna mendalam dan bisa dijadikan pedoman hidup.***

Editor : Hadi Mulyono

Tags :
BERITA TERKAIT