Bahkan di tahun 1960, ia mendapat amanah untuk menjadi pengoreksi cetakan-cetakan mushaf Al-Qur’an di Al-Azhar.
Dia juga pernah menjabat sebagai Ketua Jam’iyatul Qurra’ wal Huffadz (organisasi para penghafal Al-Qur’an) Mesir.
Baca Juga: 5 Kisah Menyeramkan di Gedung Putih, Ada Arwah Istri Presiden Bawa Keranjang Cucian
Lebih dari itu, namanya tercatat dalam sejarah sebagai muslim pertama yang melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur’an di momen Kongres Amerika.
Terkenal di Indonesia
Sholawat Tarhim
Sholawat Tarhim bisa populer di Tanah Air bukan tanpa sebab. Pada era pemerintahan Presiden Soekarno, Syeikh Mahmud Khalil Al-Hussary datang ke Indonesia tepatnya tahun 1960.
Baca Juga: Barang Apa Saja yang Diterima Bank Sampah? Coba Cek di Sini
Disambut sebagai ulama bersuara merdu, Syeikh Mahmud kemudian diminta untuk merekam sholawat ciptaannya di studio Radio Lokananta, Solo, Jawa Tengah.
Hasil rekaman tersebut disimpan dalam bentuk kaset untuk kemudian diputar Radio Lokananta hingga Radio Yasmara (Yayasan Masjid Rahmat), Surabaya.
Sejak saat itu, sholawat yang satu ini meraih popularitas karena sering diputar lewat pengeras suara di masjid-masjid.
Editor : Hadi Mulyono