LABVIRAL.COM-Kerusuhan massa yang terjadi di Jalan Tamansiswa, Kota Yogyakarta, Minggu (4/6/2023) juga membuat museum hancur. Bahkan kursi yang digunakan sehari-hari oleh Ki Hadjar Dewantara rusak.
Museum yang ikut terimbas kerusuhan massa Minggu malam tersebut adalah Museum Dewantara Kirti Griya. Dulunya, bangunan itu merupakan rumah dari tokoh pendidikan Nasional, Ki Hadjar Dewantara.
Kondisi museum yang ikut hancur atau rusak karena kerusuhan massa tersebut diunggah langsung di akun resmi Instagram @museumdewantara.
Tampak pot-pot di area museum hancur berantakan karena ulah massa.
Mirisnya lagi salah satu benda bersejarah milik tokoh pendidikan Ki Hadjar Dewantara juga dirusak.
Lihat Juga: Hari Pertama Penjualan Tiket Indonesia Vs Argentina Ludes, Malah Banyak Calo Jualan di Twitter
Kepala Museum Tamansiswa, Ki Murwanto mengatakan salah satu benda bersejarah yang ikut rusak akibat peristiwa itu adalah kursi koleksi pribadi milik Ki Hadjar Dewantara.
Ia menjelaskan, kursi tersebut sempat terlempar jauh saat kejadian. Padahal dulu kursi itu sehari-hari digunakan untuk Ki Hadjar Dewantara.
“Kursi itu diduduki Ki Hadjar Dewantara. Tokoh-tokoh bangsa lain juga pernah duduk di situ, termasuk Presiden Soekarno,” ujar Ki Murwanto.
Pihak museum umumkan penutupan sementara
Pengelola museum menutup sementara operasional museum akibat kerusakan yang terjadi.
Melalui pengumuman dalam tulisan di atas kertas putih, pihak museum menutup sementara operasional.
“Sehubungan dengan terjadinya kerusuhan di lingkungan perguruan Tamansiswa semalam, dan saat ini masih dalam keadaan siaga I oleh aparat kepolisian dan untuk keperluan identifikasi TKP, maka kegiatan layanan di Museum dan Perpustakaan Tamansiswa DITUTUP SEMENTARA sampai menunggu waktu selesainya identifikasi dan recoverisasi. Demikian harap maklum,” demikian bunyi pemberitahuan yang tertulis di pintu depan museum.
Baca Juga: Profil dan Biodata Aldila Sutjiadi, Bintang Baru Tenis Indonesia
Profil singkat Museum Dewantara Kirti
Museum Dewantara Kirti Griya terletak di kompleks Majelis Luhur Tamansiswa di Jalan Taman Siswa no. 31 Yogyakarta.
Bedirinya museum ini merupakan gagasan dari Ki Hadjar Dewantara sendiri yang menginginkan tanah bekas tempat tinggalnya dijadikan sebuah museum.
Dikutip dari website kebudayaan.jogjakota.go.id, bangunan dan tanah Museum Dewantara Kirti Griya sebelumnya dimiliki oleh wanita penguasa tanah perkebunan Belanda yang akhirnya dibeli oleh Ki Hadjar Dewantara, Ki Sudarminto, dan Ki Supratolo pada 14 Agustus 1934 dengan biaya sebesar 3.000 Gulden.
Baca Juga: Profil Jet Li, Aktor Laga yang Kini Penampilannya Makin Menua
Bangunan ini kemudian difungsikan sebagai kompleks perguruan Taman Siswa sekaligus tempat tinggal Ki Hadjar Dewantara setelah dihibahkan kepada Yayasan Persatuan Tamansiswa pada tanggal 18 Agustus 1951.
Pada tanggal 3 November 1957, Ki Hadjar Dewantara berpindah tempat tinggal di Jalan Kusumanegara no. 31 yang diberi nama Padepokan Ki Hadjar Dewantara.
Museum Dewantara Kirti Griya diresmikan pada tanggal 2 Mei 1970 oleh Nyi Hadjar Dewantara. Berisikan lebih dari 3.000 koleksi yang merupakan peninggalan KI Hadjar Dewantara semasa hidupnya terdiri atas perabot rumah tangga, naskah, foto, koran, buku, majalah dan surat-surat.***
Editor : Hadi Mulyono