LABVIRAL.COM - Keberadaan gigi bungsu terkadang jika tidak tumbuh secara benar, maka perlu dicabut. Lalu, kapan waktu yang tepat untuk cabut gigi bungsu?
Sebelumnya, perlu diketahui bahwa tidak semua gigi bungsu tumbuh tidak normal. Gigi bungsu adalah gigi geraham ketiga yang berada di belakang mulut. Keberadaan gigi bungsu yang sehat tak perlu dicabut.
Namun, beberapa kondisi bisa menyebabkan gigi bungsu tidak memiliki ruang untuk tumbuh dengan baik. Alhasil, gigi bungsu pun mengalami erupsi dan dapat tumbuh di berbagai sudut rahang. Mulai dari bentuk horizontal gigi bungsu bisa tumbuh.
Berikut ini adalah beberapa permasalahan yang sering ditemui terkait gigi bungsu:
1. Tersembunyi di dalam gusi
Keberadaan gigi bungsu biasanya memang tidak muncul secara normal. Gigi bungsu menjadi terperangkap di dalam rahang. Kadang-kadang kondisi ini dapat mengakiabtkan adanya infeksi. Selain itu, keberadaan gigi bungsu yang tersembunyi di dalam gusi bisa sebabkan rusaknya akar gigi.
Baca Juga: Apa yang Terjadi Jika Gigi Berlubang Dibiarkan Saja? Ketahui 5 Dampak Bahayanya bagi Kesehatan
Baca Juga: 5 Jenis Sakit Gigi dan Cara Mengatasinya
2. Muncul sebagian di gusi
Gigi bungsu yang tidak tumbuh secara sehat biasanya hanya muncul sebagian melalui gusi. Gigi bungsi yang muncul sebagian itu bisa menciptakan lorong yang dapat menjadi magnet bagi bakteri yang menyebabkan penyakit gusi dan infeksi mulut.
3. Dekat dengan gigi terdekat
Kondisi ini biasanya gigi bungsu terlalu dekat dengan gigi paling dekat. Alhasil, biasanya gigi bungsu membutuhkan ruang untuk masuk, yakni dengan cara merusak gigi di sektarnya.
Melihat kondisi itu, lalu kapan waktu yang tepat untuk cabut gigi bungsu yang tumbuh tidak sehat?
Baca Juga: 5 Cara Memutihkan Gigi Secara Alami, Kamu Bisa Lakukan di Rumah Lho!
Baca Juga: Trik Mudah Bersihkan Lampu Mobil, Cukup dengan Pasta Gigi
Waktu yang tepat untuk cabut gigi bungsu
Dilansir dari halodoc.com yang mengutip dari American Dental Association, waktu yang tepat untuk cabut gigi bungsu yakni ketika:
- Adanya Rasa sakit.
- Infeksi berulang pada jaringan lunak di belakang gigi terakhir bawah.
- Kantung berisi cairan (kista).
- Tumor.
- Kerusakan pada gigi di dekatnya.
- Penyakit gusi.
- Kerusakan gigi yang luas.***
Editor : Efendi AW