LABVIRAL

Niat Qadha Puasa Wajib Bulan Ramadan, Pengertian hingga Tata Caranya

Ilustrasi qadha puasa bulan Ramadan. (Sumber : pexels.com/Naim Benjelloun)

Misalnya Fatimah mengalami haid pada bulan suci Ramadan sehingga ia berhalangan untuk menunaikan ibadah puasa.

Dari halangan itulah ia wajib mengqadha (mengganti) puasa pada hari-hari yang ditinggalkan di luar bulan Ramadan.

Baca Juga: Kapan Waktu Paling Utama Mengerjakan Sholat Tahajud? Ini Penjelasannya

Cara Qadha Puasa

Mengganti puasa yang “bolong” caranya sama dengan puasa pada umumnya yaitu tidak makan, minum dan menghindari hal-hal yang membatalkan sejak terbit fajar hingga terbenam matahari.

Dari Ibnu Umar ra, Rasulullah saw bersabda, "Qadha (puasa) Ramadan itu jika ia berkehendak, maka ia boleh melakukannya terpisah. Dan jika ia berkehendak, maka ia boleh melakukannya berurutan. " (HR. Daruquthni).

Hadis di atas memberi penjelasan bahwa waktu untuk mengganti puasa tidak harus berurutan misalnya Senin, Selasa, Rabu, Kamis dan seterusnya.

Baca Juga: Ijazah KH Maimun Zubair tentang Sholat Qabliyah Subuh Agar Dijauhkan dari Kesusahan

Namun qadha puasa tetap boleh dilakukan dengan cara tidak berurutan bahkan meski terjeda beberapa hari atau bulan.

Sebab waktu untuk mengganti puasa yang ditinggalkan terbilang lebih dari cukup, terhitung sejak bulan Syawal sampai sebelum Ramadan berikutnya.

Editor : Hadi Mulyono

Tags :
BERITA TERKAIT