Awalnya untuk Qari
Kiai Marzuqi tentu tidak secara kebetulan melakukan pengobatan gurah. Kiai Marzuqi sebelum melakukan pengobatan gurah sudah terkenal dengan kemampuannya mengobati santri dan masyarakat sekitar.
Menurut penuturan Ahmad Zabidi Marzuqi, anak dari Kiai Marzuqi, bahwa ayahnya memang sering dimintai bantuan masyarakat sekitar untuk mengobati penyakit, terutama penyakit batuk dan sesak nafas.
"Tradisi gurah yang ada di Dusun Giriloyo ini dulu ditemukan dan diciptakan pertama oleh mbah Kiai Marzuki dan turun temurun diajarkan kepada para santri dan murid. Akhirnya sekarang ini sudah merebak barangkali di seluruh Nusantara," kata Zabidi yang ditemui oleh Tim Hoedhoed di PP Ar-Romly, Selasa (3/1) .
Pria 67 tahun yang sekaligus penerus pengasuh PP Ar-Romly menyebut jika tujuan dari gurah ini awalnya diperuntukan untuk qari, yakni seorang yang mahir dalam seni baca Al-Quran.
"Dulu pertama kali diperuntukan untuk seni suara bagi orang yang qari itu suaranya akan lebih nyaring karena kotorannya sudah bersih."
Dalam perkembangannya, pengobatan gurah tak hanya dilakukan oleh para qari, namun juga dilakukan oleh para penyanyi atau pun sinden yang ingin menjernihkan suaranya. Selain itu, masyarakat umum yang mengalami masalah pernafasan juga ikut mencoba pengobatan tradisional ini.
Baca Juga: 7 Manfaat Kopi bagi Kesehatan, dari Menurunkan Berat Badan hingga Mencegah Kanker
Srigunggu Tanaman Gurah
Pengobatan tradisional gurah terkenal dengan khasisatnya yang bisa menyembuhkan berbagai penyakit seperti peradangan paru-paru, sinusitis, amandel, dan penyakit lain berkaitan dengan masalah pernafasan. Salah satu bahan dasar gurah adalah cairan tanaman srigunggu.
Tanaman yang memiliki nama latin Clerodendron serratum ini bisa tumbuh di pekarangan rumah atau daerah hutan di pegunungan. Dari segi karakterisitik, srigunggu ini merupakan jenis tanaman perdu yang bisa tumbuh 1 sampai 3 meter.
Dilansir Journal of Applied Pharmaceutical Science, Srigunggu juga telah dikenal luas untuk pengobatan berbagai penyakit yang mengancam jiwa seperti kanker, sifilis, tifus, hipertensi, dan penyakit kuning. Tanaman tersebut juga telah digunakan sebagai anti-rematik, anti-asma, dan obat penurun panas.
Editor : Efendi AW