LABVIRAL.COM-Bagaimana antraks menular ke manusia hingga menyebabkan kematian?
Saat ini, penyakit antraks tengan menjadi perhatian utama setelah tiga orang di Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, meninggal usai memakan daging sapi yang mati.
Daging sapi tersebut ditengarai memiliki riwayat penyakit antraks.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi, mengatakan, dari tiga warga Gunungkidul meninggal itu, satu orang teridentifikasi positif antraks dan dua lainnya meninggal dengan gejala antraks.
Baca Juga: 10 Daftar Orang Terkaya di Indonesia 2023, Bos BCA Nomor 1
Akibat kasus ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, DIY, mengirim nota dinas usulan penetapan status Kejadian Luar Biasa (KLB) atas penyebaran penyakit antraks di wilayah tersebut kepada bupati.
Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul Dewi Irawaty di Gunungkidul, Jumat (7/7/2023), mengatakan dalam usulan nota dinas kepada bupati disampaikan bahwa penyebaran antraks sudah bisa dikategorikan KLB jika mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 1501 tahun 2010.
"Kami sudah menyampaikan nota dinas kepada bupati. Tapi semua keputusan kami serahkan sepenuhnya kepada pimpinan," kata Dewi dikutip dari Antara.
Ia mengatakan saat ini Dinkes Gunungkidul belum mendapat informasi atau perintah untuk penetapan KLB Antraks di Gunungkidul.
"Kami menunggu keputusan pimpinan untuk penetapan KLB Antraks," katanya.
Bagaimana antraks menular ke manusia?
Antraks disebabkan bakteri Bacillus anthrics dan dapat menyebabkan kematian. Bakteri ini dapat menular dari hewan ke manusia, tetapi sejauh ini tidak menular dari manusia ke manusia.
Hewan dapat terinfeksi antraks melalui, kontak luka kulit, saluran pencernaan, saluran pernapasan (terhirup).
Nah, hewan yang terinfeksi dapat menularkan penyakit ke manusia, melalui:
1. Terjadi kontak kulit dengan hewan atau produk hewan
2. Mengonsumsi daging hewan yang terinfeksi tanpa dimasak sempurna
3. Menghirup spora antraks dari kulit atau bulu hewan
Kasus antraks di Indonesia
1832
Antraks pertama kali dilaporkan terjadi di Kolaka, Sulteng
1976
Sebanyak 19 warga meninggal setelah mengonsumsi daging yang terkena antraks di Bogor, Jawa Barat.
1977
Enam warga meninggal dan 88 orang dirawat setelah terjangkrit antraks di Sumbawa, NTB
2001
Dua warga meninggal dan 19 orang dirawat setelah terpapar penyakit antraks di Kabupaten Bogor, Jawa Barat
2007
Delapan orang meninggal dan enam sakit akibat antraks setelah memakan daging kerbau yang mati mendadak di Sumba Barat, NTB.
Baca Juga: 6 Potret Transformasi Luna Maya Jadi Suzanna, Butuh Proses Makeup 4 Jam Setiap Hari
2023
Tiga orang di Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, meninggal usai memakan daging sapi yang mati.***
Editor : Hadi Mulyono