LABVIRAL

Prestasi Yenny Wahid, Orang Indonesia Pertama yang Pidato di Harvard hingga Dapat Penghargaan dari Jepang

Aktivis Nahdlatul Ulama (NU) Yenny Wahid (Sumber : Instagram/yennywahid)

LABVIRAL.COM - Aktivis Nahdlatul Ulama (NU) Yenny Wahid digadang-gadang menjadi calon wakil presiden (cawapres) 2024 karena memiliki prestasi gemilang dan rekam jejak mumpuni.

Yenny Wahid merupakan Direktur Wahid Foundation, sebuah lembaga yang bertujuan untuk mempromosikan demokrasi, pluralisme, multikulturalisme, dan toleransi dalam masyarakat Islam berdasarkan pandangan yang moderat.

Yenny Wahid sempat menduduki posisi sebagai staf khusus bidang komunikasi politik di masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 2006.

Berikut sejumlah penghargaan yang pernah diraih Yenny Wahid hingga dianggap sebagai prestasinya:

Baca Juga: Mengenal Project S TikTok yang Disebut Ancam UMKM Indonesia

Prestasi Yenny Wahid

2 Oktober 2022

Yenny Wahid mendapat Lima Gunung Award 2022 dari seniman petani Komunitas Lima Gunung Kabupaten Magelang, Jateng.

Penghargaan yang diberikan kepada Yenny bukan dalam wujud materill seperti piagam atau sertifikat, melainkan berupa penghargaan batin sebagai ingatan terhadap desa dengan masyarakat dan kearifan lokalnya.

17 Juni 2022

Yenny Wahid mendapat penghargaan dari pemerintah Jepang atas jasanya dalam penyebaran informasi mengeinai Indonesia kepada masyarakat Jepang.

Kiprah Yenny Wahid dinilai telah memperdalam pengertian dan pemahaman masyarakat jepang tentang toleransi dan sifat moderat yang mewarnai komunitas Muslim di Indonesia.

Selain itu, Yenny Wahid dianggap berkontribusi dalam memperlancar pelaksanaan program anti-aksi ekstremisme disertai kekerasan yang didukung Pemerintah Jepang.

Baca Juga: Cara Mengatasi Kode Verifikasi WhatsApp Tidak Muncul

24 April 2019

Yenny Wahid dinobatkan sebagai salah satu Tokoh Perubahan Republika 2018.

Yenny Wahid dinilai sebagai tokoh pejuang toleransi dan pemberdayaan perempuan.

2003

Yenny Wahid menjadi orang Indonesia pertama yang berpidato dalam kelulusan Universitas Harvard Kennedy School of Goverment di Amerika Serikat.

Profil Yenny Wahid

Yenny Wahid adalah seorang aktivis kemanusiaan, pengamat politik, dan penulis Indonesia. Ia adalah putri dari sejarawan dan tokoh politik Indonesia, Abdurrahman Wahid, yang juga pernah menjadi Presiden Indonesia. 

Perempuan yang memiliki nama lengkap Zannuba Ariffah Chafsoh ini akrab disapa sebagai Yenny Wahid, putri kedua Gus Dur dan Sinta Nuriyah. Perempuan kelahiran Jombang, Jawa Timur, 29 Oktober 1974 itu menamatkan pendidikan jenjang S1 di Universitas Trisakti Jakarta.

Yenny Wahid kemudian melanjutkan studinya di kampus Harvard Kennedy School, Amerika Serikat. Di kampus beken kelas dunia itu, Yenny memperoleh gelar master dalam bidang administrasi publik.

Setelah kembali ke Indonesia, Yenny Wahid mulai terlibat dalam berbagai kegiatan sosial dan kemanusiaan, terutama yang berkaitan dengan hak-hak perempuan dan anak-anak serta politik. 

Baca Juga: Aksi Spektakuler Pandawara Group Bersama Warga Bersihkan Pantai Paling Kotor di Indonesia

1. Gen darah 'hijau' Nahdlatul Ulama

Menyandang nama 'Wahid' tentu adalah tanggungjawab yang besar. Yenny Wahid adalah penerus dari Gus Dur, salah satu Presiden Republik Indonesia dan pesohor Nahdlatul Ulama, salah satu organisasi keagamaan Islam terbesar di Indonesia.

Tak hanya Gus Dur ayahandanya, Yenny Wahid adalah keturunan langsung dari Wahid Hasyim, kakeknya yang merupakan tokoh dari NU dan mantan Menteri Agama di era Orde Lama serta Pahlawan Nasional Indonesia. Abdul Wahid Hasyim adalah anak dari Hadratus Syaikh Kyai Haji Mohammad Hasyim Asy'ari, seorang ulama besar bergelar pahlawan nasional dan merupakan pendiri sekaligus Rais Akbar Nahdlatul Ulama.

Baca Juga: Deretan Prestasi Mahfud MD, Profil hingga Latar Belakang Sebagai Aktivis Sejak di Bangku Sekolah

2. Perjalanan karier politik

Yenny Wahid juga aktif berlalu-lalang di panggung politik. Ia mulanya aktif di Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), partai yang menaungi Gus Dur dan banyak tokoh NU lainnya sebagai kendaraan politik. Yenny sempat menjabat sebagai sekretaris jenderal (sekjen) PKB selama waktu 2005-2008.

Namun, yang terjadi saat itu adalah konflik internal partai yang membuat Yenny berhadapan dengan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, Ketua Umum PKB kini. Oleh Muhaimin, Yenny didepak dari PKB karena dinilai melakukan tindakan indisipliner. Kini, ia diisukan sebagai bakal Calon Wakil Presiden untuk Ganjar Pranowo dari Partai Solidaritas Indonesia.

Baca Juga: Cara Download Sertifikat Haji Secara Online di HP Android dan iPhone

3. Kegiatan sosial, penulis, dan tokoh muda Indonesia

Yenny Wahid juga terlibat dalam berbagai organisasi nirlaba, termasuk Wahid Institute, sebuah lembaga yang didirikan oleh ayahnya untuk mempromosikan pluralisme dan demokrasi di Indonesia.

Selain itu, Yenny Wahid juga seorang penulis yang produktif. Ia telah menulis berbagai buku, termasuk "Bersamamu: Catatan Perjalanan Seorang Putri" dan "Membangun Negara: Pandangan Abdurrahman Wahid tentang Indonesia Masa Depan".

Yenny Wahid juga sering tampil sebagai pembicara di berbagai acara, baik di Indonesia maupun di luar negeri. Topik bahasannya beragam tapi umumnya fokus mengenai isu-isu kemanusiaan, politik, dan pluralisme. Ia juga sering memberikan komentar tentang isu-isu terkini di media sosial dan media massa.

Demikian itu profil Yenny Wahid. Secara keseluruhan, Yenny Wahid merupakan seorang aktivis dan pemikir yang terkenal di Indonesia dan merupakan salah satu tokoh yang dihormati di kalangan masyarakat Indonesia.

Editor : Arief Munandar

Tags :
BERITA TERKAIT