LABVIRAL

BMKG Memprediksi Puncak El Nino pada Agustus-September

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati (Sumber : Instagram/dwikoritakarnawati)

LABVIRAL.COM-Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi ancaman El Nino akan mengalami puncak pada Agustus-September.

Hal tersebut disampaikan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati seusai rapat terbatas (ratas) dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) membahas antisipasi dan kesiapan dalam menghadapi ancaman fenomena iklim El Nino di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (18/7/2023).

"Diprediksi El Nino ini intensitasnya lemah hingga moderat sehingga dikhawatirkan akan berdampak pada ketersediaan air atau kekeringan, juga produktivitas pangan, atau berdampak pada ketahanan pangan," ujar Dwikorita.

Baca Juga: Bayern Menang 27-0, Ini 5 Kemenangan dengan Skor Besar dalam Sepak Bola

Untuk menghadapi fenomena El Nino tersebut, pemerintah telah berkoordinasi dan melakukan sejumlah langkah antisipasi sejak bulan Februari-April dan akan terus diperkuat.

Dwikorita menjelaskan bahwa meskipun saat ini Indonesia sudah masuk musim kemarau, tetapi potensi terjadinya bencana hidrometeorologi atau banjir itu masih tetap ada.

"Karena wilayah Indonesia ini dipengaruhi oleh dua samudera dan juga topografinya yang bergunung-gunung di khatulistiwa, masih tetap ada kemungkinan satu wilayah mengalami kekeringan, tetangganya mengalami banjir atau bencana hidrometeorologi.

Baca Juga: Siapa Koko Joseph Irianto, Pengacara Ganteng yang Beri Buket Bunga ke Inara Rusli?

Artinya bukan berarti seluruhnya serempak kering, ada di sela-sela itu yang juga mengalami bencana hidrometeorologi basah," jelasnya dikutip dari presidenri.go.id.

Oleh karena itu, pemerintah melalui BMKG mengimbau masyarakat untuk melakukan sejumlah hal dalam menghadapi fenomena iklim El Nino.

Langkah-langkah tersebut antara lain terus menjaga lingkungan, mengatur tata kelola air, hingga beradaptasi terhadap pola tanam.

Untuk diketahui, El Nino adalah fenomena pemanasan suhu muka laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah.

Baca Juga: Mengenal Tugas Masinis, Syarat, Gaji, dan Kenapa Tidak Ada Masinis Wanita?

Pemanasan SML ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia.

Singkatnya, El Nino memicu terjadinya kondisi kekeringan untuk wilayah Indonesia secara umum.***

Editor : Hadi Mulyono

Tags :
BERITA TERKAIT