Riza anak korban perceraian orangtua
"Riza datang ke kampus, diantar oleh temannya. Sikapnya baik. Anak ini santun. Cara bicaranya juga cukup tertata. Ternyata Riza adalah ‘korban’ perceraian.
Yang lebih tragis, ayahnya meninggal beberapa hari setelah perceraian itu dinyatakan sah. Secara bijak, Riza tidak menceritakan salah dan benar kedua orang tuanya. Bagi dia, itu sebuah pukulan bagi seorang anak," terangnya.
I Made Andi Arsana melanjutkan ceritanya.
Ternyata Riza mendapatkan besaran UKT yang tidak diharapkannya. Panik dengan nilai UKT yang tidak terjangkau, Riza berjuang mencari cara.
Dia dibantu Bhimo, kawan SMA-nya yang juga Maba UGM untuk mencari jalan keluar.
Akhirnya Riza dan Bhimo memutuskan untuk bertemu langsung dengan Sekretaris Departemen (Sekdep) Teknik Geodesi UGM.
Meski tanpa janjian, Pak Sekdep berkenan bertemu. Di situlah segalanya dikisahkan oleh Riza. Atas persetujuan Ketua Departemen, akhirnya diputuskan Riza mendapatkan UKT NOL, alias tidak membayar sama sekali.
"Saya menyimak cerita Riza dengan saksama. Sekali waktu matanya berkaca-kaca, terutama saat menyinggung kematian ayahnya. Kini Riza tinggal sendiri di Jogja karena ibu dan adik-adiknya pindah ke Jakarta.
Baca Juga: Daftar Motor 2 Tak Terbaik yang Pernah Jaya pada Masanya, Nomor 10 Dijuluki Raja Jalanan
Rumah yang ditinggalinya bersama ayahnya terpaksa dijual untuk menutup hutang keluarga. Riza tinggal sebatang kara di Jogja, menumpang di rumah saudaranya. Dia memulai segala sesuatunya dari nol. Dia berharap, Teknik Geodesi akan menjadi babak baru bagi masa depannya," ujar I Made Andi Arsana.
Editor : Hadi Mulyono