LABVIRAL

Viral Tukang Becak Bikin Onar di Kawasan Wisata Malioboro

Potret kawasan Malioboro Yogyakarta (Sumber : jogjaprov.go.id)

LABVIRAL.COM-Peristiwa viral tukang becak membuat onar di kawasan wisata Malioboro Yogyakarta tengah menjadi perbincangan.

Peristiwa tersebut terjadi pada Minggu (23/7/2023) malam wib. Dalam unggahan di Twitter @merapi_uncover diceritakan kejadiannya.

Disebutkan dalam akun itu, ada satu orang dikejar, masuk toko kemudian diseret dan dihakimi massa di situ.

Unggahan tersebut kemudian mendapatkan balasan dari akun @adheputrimrs, yang juga mengunggah video saat bapak bertelanjang dada dan memiliki beberapa tato di tubuhnya digotong melewati kerumunan.

Baca Juga: Klarifikasi Nathalie Holscher Soal Keputusan Lepas Hijab, Benarkah Gegara Cerai dari Sule?

Ia menceritakan kalau ada tukang becak yang ternyata mabuk. Lalu dia menggangu wisatawan sampai menampar bapak-bapak wisatawan.

Si tukang becak itu sebenarnya sudah diminta pulang oleh istrinya, tetapi menolak atau ngeyel.

"Akhirnya disuruh pulang sama warga, bapaknya pulang naik becaknya ngebut smpe nabrak becak lainnya trus diamuk warga gituuu," ungkapnya dikutip pada Senin (24/7/2023).

Peristiwa ini saat ini sudah ditangani Satrekrim Polresta Yogyakarta dan dalam proses penyelidikan.

"Sejumlah orang yang terlibat dengan kejadian, saat ini sedang dimintai keterangan di Satrekrim Polresta Yogyakarta," cuit akun Twitter @polresjogja.

Baca Juga: Mengenal Lebih Dekat Lucky Bundle, Bin Store Pertama di Indonesia yang Sajikan Pengalaman Belanja yang Unik

Sejarah singkat Malioboro

Malioboro merupakan nama salah satu jalan di pusat Kota Yogyakarta.

Jalan Malioboro itu sendiri merupakan salah satu jalan dari tiga jalan di Kota Yogyakarta yang membentang dari Tugu Yogyakarta hingga ke perempatan Kantor Pos Yogyakarta.

Secara keseluruhan terdiri dari Jalan Pangeran Mangkubumi, Jalan Malioboro, dan Jalan Jend. A. Yani.

Jalan Malioboro merupakan poros Garis Imajiner Kraton Yogyakarta.

Dikutip dari jogjaprov.go.id, asal nama Malioboro sendiri berasal dari bahasa sansekerta malyabhara yang berarti karangan bunga.

Adapula beberapa ahli yang berpendapat asal kata nama Malioboro berasal dari nama seorang kolonial Inggris yang bernama Marlborough yang pernah tinggal di Jogja pada tahun 1811-1816 M.

Pemerintah Hindia Belanda membangun Malioboro sebagai kawasan pusat perekonomian dan pemerintahan pada awal abad 19.

Malioboro mulai populer pada era kolonial (1790-1945). Ketika itu, pemerintah Belanda membangun Benteng Vredeburg tahun 1790 di ujung selatan Malioboro.

Belanda juga membangun Dutch Club atau Societeit Der Vereneging Djokdjakarta (1822), The Dutch Governor’s Residence (1830), Javasche Bank, dan Kantor Pos.

Perkembangan Malioboro semakin pesat, ditambah dengan adanya perdagangan antara pemerintah Belanda dengan pedagang Tionghoa.

Hingga tahun 1887, Jalan Malioboro dibagi dua setelah Stasiun Tugu Yogya dibangun. Malioboro juga memiliki peran penting dalam perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia.

Baca Juga: Klasemen Pembalap dan Konstruktor Formula 1 usai GP Hungaria 2023

Di jalan ini pernah terjadi pertempuran hebat antara pejuang Tanah Air dengan pasukan kolonial Belanda yang dikenal dengan peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949. Pasukan Merah Putih berhasil menaklukkan kekuatan Belanda dan menduduki Yogyakarta setelah enam jam bertempur.

Hingga saat ini, Malioboro terus berkembang dengan tetap mempertahankan konsep aslinya dulu, Malioboro jadi pusat kehidupan masyarakat Yogya.

Tempat-tempat strategis seperti Kantor Gubernur DIY, Gedung DPRD DIY, Pasar Induk Beringharjo, Teras Malioboro hingga Istana Presiden Gedung Agung juga berada di kawasan ini.***

Editor : Hadi Mulyono

Tags :
BERITA TERKAIT