LABVIRAL.COM - Sriwijaya merupakan salah satu kerajaan maritim yang muncul di pulau Sumatera yang memiliki pengaruh besar di Nusantara.
Teritori kerajaan Sriwijaya mencakup Kamboja, Thailand Selatan, Semenanjung Malaya, Sumatera, Jawa Barat, dan bahkan mungkin Jawa Tengah.
Kata Sriwijaya berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu sri artinya terang atau bersinar dan wijaya artinya kemenangan atau kejayaan. Dengan demikian Sriwijaya diartikan sebagai kemenangan yang gemilang.
Baca Juga: Anti Gaptek! Begini Cara Cek Besaran dan Kecepatan RAM di PC
Kata Sriwijaya pertama kali ditemukan dalam sebuah prasasti dari sebuah kota kapur di Pulau Bangka.
Pierre-Yves Manguin menyimpulkan bahwa letak kerajaan Sriwijaya berada di sepanjang Sungai Musi antara Bukit Seguntang dan Sabokingking (terletak di provinsi Sumatera Selatan sekarang), tepatnya di wilayah Karanganyar. Hal ini diketahui berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada 1993.
Sejarah Kerajaan Sriwijaya
Terbentuknya kerajaan Sriwijaya hingga kini belum diketahui. Belum ada bukti yang menjadi dasar awal mula terbentuknya kerajaan Sriwijaya.
Baca Juga: Menjadi Artis Paling Kaya Indonesia 2023, Rei Utami Punya Bisnis Nikel Sampai Property
Salah satu faktor hambatan untuk menelusuri jejak kelahirannya adalah banyaknya julukan terhadap Sriwijaya.
Julukan terhadap Sriwijaya di antaranya Javadeh dan Yavadesh. Bahkan orang Tionghoa menyebut Sriwijaya dengan sebutan San Fo Qi atau San Fo Ts'i dan Li Fo Shih. Kemudian, ada pula sebutan lain seperti Zabaj (Arab) dan Melayu (Khamer).
Meski begitu, berdasarkan catatan I-Tsing berdirinya kerajaan Sriwijaya diperkirakan sekitar tahun 671 Masehi. Angka 682 tertulis pada tanda di Prasasti Kedukan Bukit, yang memberi tahu bahwa nama raja yang memerintah saat itu adalah Dapunta.
Baca Juga: Cara Menghapus Virus Chromium Secara Permanen di Laptop dan PC
Sementara, dalam Prasasti Kota Kapur tertulis Sriwijaya telah menguasai daerah, di antaranya Lampung, Belitung, Sumatera Selatan dan Pulau Bangka.
Selain itu, tulisan tersebut menceritakan perjalanan militer ke Pulau Jawa dengan tujuan menaklukkan kerajaan di sana. Jika mengacu pada tahun ini, ekspedisi ini dilakukan bersamaan dengan runtuhnya beberapa kerajaan penting Jawa seperti Kalingga dan Tarumanegara.
Wilayah Kerajaan Sriwijaya
Berdasarkan Prasasti Kedukan Bukit, Sriwijaya pertama kali terletak di tepi Sungai Musi di Palembang.
Sedangkan menurut teori Palembang yang diprakarsai oleh Coedes dan Pierre Yvs Manguin, ada daerah lain selain Palembang yang diyakini sebagai pusat kerajaan Sriwijaya, antara lain Muara Taku di dekat Sungai Kampar di Riau dan Muaro Jambi di dekat Sungai Batanghari Muaro Jambi.
Nama-nama Raja Sriwijaya
- Srijayanasa (Dapunta Hyang) (671)
- Sri Indrawarman (Shih Li T’o Pa Mo) (708)
- Rudra Vikraman (Lieou Teng Wei Kong) (728)
- Sri Maharaja WisnuDharmmatunggadewa (775)
- Rakai Panangkaran (778)
- Samaragrawira (782)
- Samaratungga (792)
- Balaputradewa (856)
- Sri Udayaditya Warmadewa
- Hie-tche (Haji)
- Sri Caudamani Warmandewa
- Sri Mara Vijayottunggawaran
- Sumatrabhumi
- Sangrama Vijayottunggawaran
- Rajendra Dewa KulottunggaTi-hua-ka-lo
- Rajendra II
- Rajendra III
- Srimat Trailokyaraja Maulibhusana Warmadewa
- Srimat Tribhuwanaraja Mauli Warmadewa
- Srimat Sri Udayadityawarma Pratapaparakrama Rajendra Maulimali Warmadewa.
Baca Juga: Tidak Tahan Dikritik Balik Soal Bajingan Tolol, Rocky Gerung Berikan Klarifikasi
Kejayaan Sriwijaya
Kejayaan kerajaan Sriwijaya dicapai pada masa pemerintahan Balaputradewa. Balaputradewa adalah putra Samaratungga dari Dinasti Syailendra yang memerintah Jawa Tengah dari tahun 812 hingga 824 Masehi.
Balaputradewa menjalin hubungan dengan raja India Dewapaladewa. Prasasti Nalanda (860) menyebutkan bahwa Balaputradewa meminta Raja Benggala Dewapaladewa untuk membangun hunian bagi para pelajar dan pendeta Sriwijaya yang belajar di Nalanda.
Baca Juga: Mengenal Kekayaan Alam Indonesia yang Menjadi Keajaiban Dunia
Keruntuhan Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan Sriwijaya runtuh pada abad ke-13 saat digenggam Sri Sundamani Warmadewa. Pemicu runtuhnya Sriwijaya adalah serangan yang dilakukan India hingga serbuan Majapahit pada 1477.
Selain itu, terjadinya ekspedisi besar-besaran ke semenanjung Malaya yang diinstruksikan Raja Kertanegara.
Keruntuhan Sriwijaya ditandai dengan berdirinya kerajaan Islam, yakni Kerajaan Samudra Pasai.
Baca Juga: Cara Membuat Laporan PKL SMK Paling Lengkap dan Jelas
Bukti-bukti Adanya Kerajaan Sriwijaya
Bukti yang paling valid mengenai keberadaan Kerajaan Sriwijaya adalah prasasti-prasasti. Berikut prasasti yang menjadi saksi kejayaan hingga keruntuhan Sriwijaya:
1. Prasasti Palas Pasemah
Prasasti Palas Pasemah ditemukan di sekitar rawa di desa palas Pasemah dengan berisi 13 kalimat dengan bahasa melayu kuno.
2. Prasasti Hujung Langit
Prasasti Hujung Langit ditemukan di desa Haur Kuning yang berangka 997 M, serta berisi mengenai pemberian tanah yang dilakukan raja Sima.
3. Prasasti Kota Kapur
Prasasti Kota Kapur ditemukan di pesisir pulau bangka yang berisi tentang kutukan bagi bagi siapa saja yang membangkang raja dan struktur pemerintahan kerajaan.
4. Prasasti Talang Tuo
Isi Prasasti Talang Tuo adalah himpunan doa.
5. Prasasti Kedukan Bukit
Prasasti Kedukan Bukit berisi tentang kisah seorang utusan Sriwijaya yang melakukan ekspedisi dengan perahu dan berhasil menguasai daerah lain.
6. Prasasti Telaga Batu
Prasasti Telaga Batu berisi mengenai kutukan bagi siapa saja yang berbuat jahat dalam kehidupan masyarakat Kerajaan Sriwijaya.
7. Prasasti Leiden
Prasasti Leiden berisi tentang hubungan baik diantara dinasti Sailendra dengan dinasti Chola.
Editor : Arief Munandar