LABVIRAL.COM-Pengamat politik Rocky Gerung kerap melontarkan ucapan kontroversi terhadap Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Pernyataan atau ucapan tersebut diungkapkan Rocky dalam berbagai kesempatan.
Kemampuan retorika Rocky membuatnya sama sekali tak tersentuh hukum, meski banyak juga laporan terhadapnya ke polisi atas pernyataan kontroversi tersebut.
Apa saja ucapan kontroversi sosok kelahiran Manado, 20 Januari 1959 tersebut?
Baca Juga: Duta Sheila on 7 Ikut Lomba Voli 17an, Netizen: Vibesnya Kayak Mas Karang Taruna
1. Presiden Jokowi dungu
Rocky Gerung pernah menyebut Presiden Jokowi sebagai dungu. Itu dilontarkannya sebagai kritik terhadap presiden.
Ungkapan itu sempat dibahas Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan.
Luhut mengakui, sebutan dungu yang dilontarkan Rocky Gerung kepada Presiden Jokowi merupakan bagian dari kritik yang harus diterima.
Meski demikian, ia tetap menyebut bahwa sebutan itu sebagai hal yang menyakitkan.
Akibat kata dungu yang dilontarkan, Budiman Sudjatmiko pun menyebut Rocky kini turun kelas karena gaya bicaranya.
"Dulu dia selalu bicara logika & IQ, tak jadi apa-apa idenya. Terus mulai memaki ‘dungu’ pada lawan-lawan debatnya, orang-orang mulai melihat dia turun kelasnya. Kini dia memaki Presiden @jokowi (yang dapat tingkat kepuasan 90% dari rakyatnya), saya tahu kini dia tak punya kelas!,” kata Budiman Sudjatmiko melaui cuitannya.
2. Pembuat hoax terbaik adalah penguasa
Terkait hoax yang sempat menjadi bahasan pemerintah, Rocky pun memiliki pendapatnya sendiri.
Menurut Rocky, pembuat hoax tebaik adalah penguasa.
3. Presiden Jokowi b*jingan t*lol
Sindiran dan kritik keras Rocky Gerung kembali dialamatkan ke Presiden Jokowi.
Saat itu Rocky menyampaikannya dalam acara Aliansi Aksi Sejuta Buruh Siap Lawan Omnibus Law, 29 Juli 2023.
Rocky menyebut Jokowi berusaha keras untuk mempertahankan legacynya.
“Begitu Jokowi kehilangan kekuasaannya, dia jadi rakyat biasa. Nggak ada yang peduli nanti. Tetapi ambisi Jokowi adalah mempertahankan legacynya tuh,” kata Rocky.
Rocky juga menyindir mantan wali kota Solo dan gubernur DKI tersebut yang menawarkan IKN di China.
“Dia masih pergi ke China. Dia nawarin IKN. Dia masih mondar-mandir dari koalisi ke koalisi lain. Untuk mencari kejelasan nasibnya tuh. Dia memikirkan nasibnya sendiri. Dia nggak pikirin nasib kita,” katanya.
“Itu bajingan yang tolol. Kalau dia bajingan yang pinter. Dia mau terima berdebat dengan Jumhur Hidayat. Tapi bajingan yang tolol itu sekaligus bajingan yang pengecut. Ajaib, bajingan tapi pengecut. Jadi teman-teman kita harus lantangkan ini,” sambungnya.
Rocky juga memberikan semangat kepada Aliansi Aksi Sejuta Buruh Siap Lawan Omnibus Law.
"Saya percaya bahwa 10 Agustus nanti akan ada kemacetan di jalan tol. Bukan saya percaya, saya inginkan. Lebih baik macet di jalan tol daripada di jalan pikiran. Kita perlukan itu. Sejarah menunggu kita. Dan siapa yang dipanggil sejarah, dia mesti mewakafkan waktu dan tenaganya. Untuk memungkinkan sejarah itu menempuh jalurnya sendiri," terangnya.***
Editor : Hadi Mulyono