Baca Juga: Hubungan Asmaranya Kandas dengan Fuji Utami, Siapa Thoriq Halilintar?

Keesaan tersebut terdiri dari tiga aspek yakni Maha Esa pada Dzat-Nya, pada sifat-Nya dan pada perbuatan-Nya.

Maha Esa pada dzat berarti Allah Swt tidak tersusun dari berbagai bagian seperti makhluknya. Sedangkan Maha Esa pada sifat artinya Dia tidak ada satu sifat makhluk pun yang menyamai-Nya.

Adapun Maha Esa dalam perbuatan berarti bahwa Allah yang membuat semua kejadian tanpa perlu intervensi dari siapapun.

Baca Juga: Jadi Cewek Mamba, Intip 5 OOTD Serba Hitam ala Nathalie Holscher

Pada ayat kedua, Allah mempertegas bahwa dia juga Maha Esa. Yang menjadi satu-satunya tempat meminta dan memohon.

Kandungan Surah Al-Ikhlas dalam ayat yang ketiga adalah bantahan terhadap sebagian manusia yang menganggap Allah mempunyai anak. Padahal, Dia jelas-jelas tidak mempunyai anak dan tidak mungkin diperanakkan.

Ayat ini sekaligus menjadi bantahan terhadap orang Nasrani yang menganggap Nabi Isa sebagai anak Allah, serta orang Yahudi yang menganggap Uzair sebagai anak Allah.

Baca Juga: Daftar 85 Pinjol Ilegal Terbaru Tahun 2023, Cek Nama-namanya di Sini Biar Tidak Auto Miskin

Kemudian dalam ayat terakhir, Allah kembali menegaskan bahwa tidak ada yang setara dan sebanding dengan-Nya dalam sifat, dzat, serta perbuatan-Nya.

Editor : Hadi Mulyono