LABVIRAL.COM - Isu polusi udara yang semakin parah di beberapa daerah seperti Jakarta, telah menyita perhatian publik.
Bahkan, berdasarkan informasi yang diterima Labviral.com, terdapat salah satu pejabat yang meminta masyarakat agar membaca doa turun hujan demi mengurangi polusi.
Benarkah cara tersebut bisa efektif? Sebagai muslim, tentu tidak ada salahnya bagi kita untuk mencoba berusaha dibarengi dengan membaca doa.
Baca Juga: Doa di Antara Dua Sujud Sesuai Sunnah, Mempunyai Makna Mendalam
Dari Sahabat Jabir bin Abdullah radhiallahuanhu, "Rasulullah saw bersabda, ‘Apabila kalian melihat hujan turun, hendaklah kalian berdoa, “Ya Allah, jadikanlah hujan ini hujan yang penuh rahmat dan keberkahan.'” (HR. Tirmidzi).
Nah, apabila ingin hujan turun terutama di tengah musim kemarau seperti sekarang ini, umat muslim juga disunnahkan untuk mengerjakan shalat istisqa.
Shalat istisqa adalah ibadah sunnah yang dikerjakan sebanyak dua rakaat secara berjemaah di masjid atau tanah lapang.
Baca Juga: Fenomena Supermoon, Ini Doa ketika Melihat Bulan Purnama Sesuai Sunnah
Amalan yang bertujuan untuk meminta hujan kepada Allah tersebut, tata cara pengerjaannya tidak jauh berbeda dengan shalat Id yang dilengkapi dengan khotbah.
Setelah selesai mengerjakan shalat tersebut, maka amalan akan jauh lebih sempurna jika dilengkapi dengan membaca doa agar hujan deras di bawah ini.
Doa turun hujan
اللَّهُمَّ اسْقِنَا غَيْنًا مُغِيْنًا مَرِيعًا غَدَقًا مُجَلَّلًا عَامًا طَبَقًا سَحًا دَائِمًا. اللَّهُمَّ سُقِنَا الْغَيْتَ وَلَا تَجْعَلْنَا مِنَ الْقَائِطِينَ. اَللَّهُمَّ بِالْعِبَادِ وَالْبَلَادِ وَالْبَهَائِمِ وَالْخَلْقِ مِنَ اللَّذَاوَاءِ، وَالْجَهْدِ وَالضَّنْكِ مَا لَا نَشْكُوهُ إِلَّا إِلَيْكَ. اللَّهُمَّ أَنْبِتُ لَنَا الزَّرْعَ وَأَدِرَ لَنَا الضَّرْعَ، وَاسْقِنَا مِنْ بَرَكَاتِ السَّمَاءِ، وَأَثْبِتْ لَنَا مِنْ بَرَكَاتِ الْأَرْضِ. اللَّهُمَّ ارْفَعُ عَنَا الْجَهْدَ ، وَالْجُوْعَ وَالْعُرَى، وَاكْشِفْ عَنَّا مِنَ الْبَلَاءِ مَا لَا يَكْشِفُهُ غَيْرُكَ. اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْتَغْفِرُكَ إِنَّكَ كُنْتَ غَفَارًا، فَأَرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْنَا مِدْرَارًا. اللَّهُمَّ اسْقِ عِبَادَكَ وَبَهَائِمَكَ، وَانْشُرْ رَحْمَتَكَ ، وَأَحْيِ بَلَدَكَ الْمَيِّتَ.
Baca Juga: Niat Mandi Sunnah Sebelum Salat Jumat dan Tata Caranya, Muslim Harus Tahu!
Allaahummasqinaa ghaitsan mughiitsan marii'an ghadaqan mujallalan 'aaman thabaqan sahhan daa'iman. Allaahummasqinal ghaitsa wa laa taj'alnaa minal qaanithiina. Allaahumma bil 'ibaadi wal balaadi wal bahaa'imi wal khalqi minal-la'awaa'i wal jahdi wadh-dhanki maa laa nasykuhu illaa ilaika. Allahumma anbit lanaz-zar'a wa adirra lanadh-dhar'a, wasqinaa min barakaatis-samaa'i, wa anbit lanaa min barakaatil ardhi. Allaahummarfa' 'annal jahda, wal juu'a wal 'uraa, waksyif 'annaa minal balaa'i maa laa yaksyifuhu ghairuka. Allaahumma innaa nastaghfiruka innaka kunta ghaffaaran, fa arsilis-samaa'a 'alainaa midraaran. Allaahummasqi 'ibaadaka wa bahaa'imaka, wansyur rahmataka, wa ahyi baladakal mayyita.
Artinya: "Ya Allah berilah kami hujan yang bermanfaat, berakibat baik, mendatangkan kemakmuran, melimpah, banyak, merata dan selalu tercurah. Ya Allah, berilah kami hujan dan jangan biarkan kami menjadi orang-orang yang berputus asa. Ya Allah, lindungilah hamba-hamba, negeri-negeri, hewan-hewan, dan seluruh makhluk dari penyakit, kesempitan dan kesulitan, dimana kami tidak mengadukannya kecuali kepada-Mu. Ya Allah, tumbuhkanlah tanaman bagi kami, pancarkanlah air susu bagi kami, curahilah kami hujan dari keberkahan langit dan tumbuhkanlah untuk kami segala keberkahan bumi.
Baca Juga: 5 Amalan Sunnah Bulan Muharam yang Bisa Bikin Muslim Panen Pahala
Ya Allah, angkatlah dari kami kesulitan, kelaparan, dan ketelanjangan. Angkatlah (hilangkanlah) dari kami segala bala, yang tiada seorang pun mampu untuk mengangkatnya selain Engkau. Ya Allah, sesungguhnya kami memohon ampun kepada-Mu, karena Engkaulah Maha Pengampun. Kirimkanlah hujan deras dari langit kepada kami. Ya Allah curahkanlah hujan kepada hamba-hamba dan hewan-hewan ternak. Tebarkanlah rahmat-Mu dan hidupkanlah bumi-Mu yang mati."
Demikian bacaan doa hujan turun yang bisa dibaca untuk menyikapi peningkatan polusi udara di beberapa wilayah di Indonesia.***
Editor : Hadi Mulyono