2. Respons Cak Imin
Ketua Umum PKB sekaligus bakal calon wakil presiden (cawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menganggap candaan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas soal memilih 'Amin berarti bid'ah' tak ada subtansinya.
"Apa perlu ditanggapi? Enggak ada, enggak ada dan enggak ada substansinya. Enggak ada substansinya. Tidak perlu ditanggapi," kata Cak Imin di kawasan TMII, Jakarta, Kamis (14/9).
Cak Imin tak tegas apakah akan menegur atau tidak kadernya tersebut. Ia hanya menilai pernyataan Yaqut itu sebagai kebebasan berbicara lantaran Indonesia menganut prinsip demokrasi.
Baca Juga: 4 Fakta Menarik Hotel Majapahit Surabaya, Tempat Deklarasi Pasangan Anies-Cak Imin yang Bersejarah
3. Partai NasDem minta Jokowi tegur Menag Yaqut
Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali memninta Presiden Jokowi menegur Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas tentang pernyataan "pilih Amin bid'ah".
Ali merasa pernyataan itu berkaitan dengan pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar yang disingkat Amin. Ia merasa tak sepatutnya pejabat setingkat menteri mencampuradukkan urusan politik dengan pemerintahan.
"Mestinya pemerintah, Pak Jokowi, menegur itu sehingga kalau itu dibiarkan, maka yang menciptakan kegaduhan itu justru pemerintah itu sendiri dan presiden yang akan menanggung semuanya," kata Ali, Kamis (14/9).
Baca Juga: 38 Prestasi dan Janji Anies Baswedan, Bebaskan PBB hingga Raih Penghargaan Heroes
4. Menag Yaqut mengklarifikasi candaannya
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengklarifikasi soal guyonan tentang bid'ah jika memilih capres dan cawapres Amin di Pilpres 2024.
Menurut Yaqut, hingga saat ini tak ada capres dengan nama Amin. Jika ada yang menganggap guyon itu ditujukan kepada Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, Yaqut menyebut itu bukan nama, melainkan singkatan.
Editor : Efendi AW