LABVIRAL.COM - Akun Instagram Kebun Binatang Surabaya (KBS) @kebunbinatangsurabaya diduga diretas. Akun Instagram KBS mengunggah foto Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin).

Tak hanya itu, akun Instagram KBS juga memposting kalimat dukungan. 

Bagaimana fakta-faktanya? Simak deretan penjelasannya berikut ini:

1. Awalnya KBS dituding ikut berpolitik

Postingan foto Anies Baswedan dan Cak Imin di akun Instagram KBS itu menyebabkan banyak warganet menduga KBS ikut berpolitik.

Foto Anies-Cak Imin itu diunggah sekitar pukul 10.00 WIB. 

"Untuk indonesia lebih baik 2024," tulis caption unggahan itu di akun Intagram @kebunbinatangsurabaya, Selasa (19/9).

Baca Juga: Awal Mula Menag Yaqut Bercanda Pilih Amin Hukumnya Bidah, Bikin Koalisi Anies Baswedan dan Cak Imin Merasa Tersenggol

2. KBS klarifikasi kena hack

Pihak KBS langsung klarifikasi jika akun Instagramnya kena hack. Mereka juga segera berusaha memulihkan akun Instagram tersebut. 

"Iya di-hack. Akun kita langsung blank. Sampai saat ini masih belum bisa masuk (tim IT ke akun Instagram)," kata Kepala Seksi Humas PDTS KBS, Lintang Ratri Sunarwidhi. 

"Ini kami berupaya mengamankan medsos yang lain," sambungnya.

Baca Juga: Adu Koleksi Kendaraan Bacapres Anies, Ganjar, dan Prabowo, Ada yang Punya Motor & Mobil Listrik

3. Tanggapan Anies Baswedan

Anies Baswedan menanggapi kejadian fotonya muncul di Instagram KBS. Dirinya mengaku baru tahu kejadian tersebut. 

"Saya malah baru tahu," kata Anies saat ditemui wartawan seusai menghadiri acara Mata Najwa on Stage di UGM, Sleman, Selasa (19/9/2023).

Anies juga meminta agar semua pihak saling bantu dalam menciptakan pemilu yang tenang.

"Kita ingin suasana pemilu ini sehat, jadi bagi semua pihak bantu supaya suasananya tenang, teduh, dan jangan melakukan kegiatan seperti itu, DDoS (Distributed Denial of Service) dan lain-lain itu merepotkan semua," ujarnya.

Untuk diketahui, serangan DDoS menargetkan situs web dan server dengan mengganggu layanan jaringan yang bertujuan untuk menghabiskan sumber daya aplikasi. Pelaku di balik serangan ini membanjiri situs dengan lalu lintas yang salah, sehingga fungsionalitas situs web menjadi buruk atau membuatnya offline sama sekali.

Editor : Efendi AW