LABVIRAL.COM - Situs Komisi Pemilihan Umum (KPU) menjadi sasaran serangan siber oleh hacker. Peretas dengan nama anonim Jimbo mengklaim telah berhasil membobol sekitar 204 juta data pemilih tetap (DPT) dan menjualnya.
Data DPT itu memuat informasi meliputi NIK, NKK, nomor KTP, TPS, e-KTP, jenis kelamin, dan tanggal lahir. Data-data itu juga termasuk dari konsulat jenderal Republik Indonesia, kedutaan besar Republik Indonesia, dan konsulat Republik Indonesia.
Berikut fakta-fakta 204 juta data KPU bocor yang menjadi sorotan berbagai pihak:
1. Peretasan data KPU dilakukan Jimbo
seorang peretas dengan nama anonim Jimbo mengeklaim telah meretas situs kpu.go.id dan berhasil mendapatkan data pemilih dari situs KPU RI.
Jimbo membagikan 500.000 data contoh yang berhasil diperolehnya melalui salah satu unggahan di situs BreachForums yang kerap digunakan untuk jual beli hasil peretasan.
Di dalam data yang bocor itu, Jimbo mendapatkan data pribadi, seperti NIK, nomor KTP, nama lengkap, jenis kelamin, tanggal lahir, tempat lahir, status pernikahan, alamat lengkap, RT, RW, sampai kode kelurahan, kecamatan, dan kabupaten, serta TPS.
2. Data KPU bocor dijual Rp1,2 miliar
Data pemilih atau DPT Pemilu 2024 bocor, dicuri oleh hacker dari website KPU RI. Data 204 juta orang ini dibanderol dengan harga harga USD74.000 atau sekitar Rp1,1 miliar-Rp1,2 miliar.
CISSReC sudah memberikan alert kepada Ketua KPU tentang vulnerability di sistem KPU pada tanggal 7 Juni 2023. Hal ini diungkapkan oleh Chairman Lembaga Riset Siber Indonesia (Communication & Information System Security Research Center/CISSReC), Pratama Persadha.
3. KPU janji tanggung jawab soal data pemilih bocor
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Hasyim Asy'ari memastikan pihaknya akan bertanggung jawab terkait dugaan kebocoran data pemilih pada Pemilu 2024. Ia memastikan tengah menyelidiki kebocoran data tersebut.
"Sedang kita selidiki itu data dari KPU atau bukan, kemudian apakah sistemnya kena hack atau tidak. Tentu kami akan tanggung jawab soal itu," ucapnya ditemui di Grand Mercure Kemayoran, Jakarta, Rabu (29/11/2023).
4. Cak Imin sebut data KPU bocor upaya ganggu pemilu
Calon wakil presiden nomor urut 1, Muhaimin Iskandar meminta semua pihak ikut mengawasi dan membantu Komisi Pemilihan Umum (KPU) menjalankan tugasnya sebagai penyelenggara pemilihan umum (Pemilu).
Hal itu disampaikan pria yang karib disapa Cak Imin menanggapi dugaan adanya peretas yang diduga membobol data Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2024.
"Kita harus kontrol terus KPU, bantu KPU sukseskan pemilu, karena ini menunjukkan bahwa ada upaya sistematis yang akan mengganggu pemilu," kata Cak Imin saat ditemui di Convention Hall Smesco, Jakarta Selatan, Rabu (29/11/2023).
5. Menkominfo Budi Arie sebut data KPU bocor ada motif ekonomi
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie mengungkapkan faktor ekonomi menjadi motif pelaku mencuri dan menjual data 204 juta daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu 2024 dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Pernyataan itu Budi Arie sampaikan dalam rapat kerja dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat pada Rabu (29/11/2023).
"Ini motifnya sih ekonomi, dalam pengertian jualan data. Kan data sekarang mahal harganya iya kan, gitu," ujarnya.
Editor : Efendi AW