LABVIRAL

Membongkar Siapa Dalang di Balik Bocornya Data KPU?

Gedung Komisi Pemilihan Umum

LABVIRAL.COM - Nama Jimbo kini tengah menjadi sorotan. Pasalnya hacker dengan nama anonim Jimbo mengklaim telah meretas situs KPU. 

 

Tak cuma itu, Jimbo membagikan 500.000 data contoh yang berhasil diperolehnya melalui salah satu unggahan di situs BreachForums yang kerap digunakan untuk jual beli hasil peretasan. 

 

Di dalam data tersebut terdalat data pribadi, seperti NIK, nomor KTP, nama lengkap, jenis kelamin, tanggal lahir, tempat lahir, status pernikahan, alamat lengkap, RT, RW, sampai kode kelurahan, kecamatan, dan kabupaten, serta TPS.

 

Lebih mengejutkannya lagi data-data itu dijual dengan harga USD 74.000 atau sekitar Rp 1,1 miliar-Rp 1,2 miliar.

 

Bagaimana cara hacker Jimbo meretas situs KPU? 

 

Chairman Lembaga Riset Siber Indonesia (Communication & Information System Security Research Center/CISSReC), Pratama Persadha, menengarai hacker Jimbo berhasil masuk ke situs KPU sebagai admin.

 

"Nampak sebuah halaman website KPU yang kemungkinan berasal dari halaman dashboard pengguna,di mana dengan adanya tangkapan layar tersebut, maka kemungkinan besar Jimbo berhasil mendapatkan akses login dengan dengan role Admin KPU dari domain sidalih.kpu.go.id menggunakan metode phising, social engineering atau melalui malware," kata Pratama dalam keterangan tertulisnya. 

 

"Dengan memiliki akses dari salah satu pengguna tersebut Jimbo mengunduh data pemilih serta beberapa data lainnya," tambahnya. 

 

Siapa sebenarnya hacker Jimbo? 

 

Dirtipidsiber Bareskrim Polri Brigjen Pol Adi Vivid mengatakan, indikasi kebocoran data KPU itu ditemukan saat pihaknya melakukan patroli siber. 

 

"Kebocoran data KPU kami temukan dari hasil patroli tim siber ya," kata Adi Vivid kepada wartawan, Rabu (29/11/2023).

 

Lanjut dia, Bareskrim menemukaan akun yang diduga membeberkan kebocoran data KPU tersebut.

 

Akun x tersebut yaitu dengan nama pengguna @p4c3n0g3. Akun ini membeberkan informasi diduga seseorang menjual data-data dari KPU seperti NIK, NKK, hingga e-KTP.

 

"Ini kita sedang melakukan penyelidikan. Kita juga sedang koordinasi langsung dengan KPU," terangnya.

 

Mari kita tunggu sama-sama hasil penyelidikan polisi agar terungkap sosok di balik hacker Jimbo.

Editor : Efendi AW

Tags :
BERITA TERKAIT