LABVIRAL.COM- Banyak karoseri di Indonesia tengah membangun dan merakit bus bertipe double decker atau bus tingkat sebagai transportasi bus yang bersifat “premium”.
Selain itu, bus tingkat di Indonesia juga memiliki kelebihan tersendiri yang tidak dipunyai oleh bus AKAP tipe regular seperti single decker.
Kelebihan tersebut mengenai spesifikasi fasilitas yang berkelas dan suspensi yang terbaru untuk ditawarkan kepada para penumpang bus di Indonesia.
Sehingga, banyak Perusahaan Otobus beramai-ramai memesan unit bus bertipe tingkat untuk digunakan sebagai kelas premium atau kelas atas bagi para penumpangnya.
Baca Juga: Tampil Elegan, PO Mansion Coba Bus Baru Buatan Laksana Legacy SR3 Ultimate Double Glass
Namun, ternyata tidak semua Perusahaan Otobus beranggapan sama, seperti Perusahaan Otobus (PO) Raya, yang sama sekali tidak memiliki bus tipe double decker atau bus tingkat.
Bahkan, selama ini jika menilik lebih dalam tentang PO Raya, bus mereka lebih banyak dan seragam dalam menggunakan sasis di setiap busnya.
Alasan PO Raya setia dengan single deck
Bermain di kelas GVW 15 ton dampai 16 ton, sasis bus PO Raya menggunakan Mercedes Benz OH 1626, 1526, 1521, dan generasi sebelumnya.
Sasis tersebut, hanya diperuntukkan untuk bus single deck atau satu lantai lantaran terkait dengan beban yang hanya sekitar 16 ton saja.
Tidak adanya penggunaan bus double deck di PO Raya adalah terkait bisnis yang kurang baik, sehingga tidak cocok dan tidak menguntungkan untuk digunakan sebagai transportasi bus reguler.
Baca Juga: Deretan PO Bus AKAP ini Punya SPBU Sendiri
Baca Juga: 5 Fakta Menarik H.Haryanto, Hanya Lulus SMP Kini Punya 250 Bus
Kapasitas bus double decker atau bus tingkat memiliki bangku penumpang yang cukup banyak daripada bus single deck, namun jika keduanya hanya diisi oleh 12 penumpang saja maka pendapatannya sama namun pengeluaran bus tingkat akan lebih besar.
PO Raya setia dengan bus single deck (Instagram/PO_Rayaofficial)
Selain itu, bus tingkat memiliki mesin dengan semburan tenaga mesin di atas 11.000 cc. dan memiliki tenaga di angka 400 TK yang tentunya akan lebih boros BBM.
Hal tersebut menjadi alasan PO Raya yang tidak menggunakan bus AKAP model tingkat lantaran dianggap kurang menguntungkan dan lebih prospek ke bus biasa (single deck).
Editor : Hadi Mulyono