LABVIRAL

Alasan Kenapa Sopir Bus Jarang Matiin Mesin saat Istirahat

Ilustrasi bus (Sumber : Instagram/busmaniacom)

LABVIRAL.COM- Bus-bus besar senantiasa dibiarkan dalam keadaan mesin menyala ketika berhenti atau istirahat.

Padahal secara ekonomis, mungkin itu merugikan karena berkaitan dengan konsumsi BBM solar. Tetapi ada segenap alasan penting kenapa bus dibiarkan dengan mesin menyala ketika berhenti atau istirahat.

Apa saja alasannya?

Baca Juga: Sudah Tahu Belum? Ini Peran Sopir 1 dan 2 di Bus AKAP

Faktor teknis

Mengutip akun Instagram @puteramulya_sejahtera_official, mengapa mesin jarang dimatikan adalah karena alasan teknis.

Akun resmi PO Putera Mulya tersebut menjelaskan jika mesin bus yang saat ini kebanyakan sudah menggunakan turbo dan sangat sensitif jika terlalu sering dimatikan dan dinyalakan kembali.

"Terlebih juga mesin diesel memerlukan kompresi padat serta suhu panas agar bekerja dengan baik. Berbanding terbaik dengan mesin bensin, yang jika proses panasnya tak merata maka tak akan berpengaruh pada turbonya," tulis akun tersebut.

Selain itu, mesin bus tidak boleh langsung digas ketika baru dinyalakan, semakin komponen di dalam mesin belum sepenuhnya terlubrikasi. Kemudian ketika parkir, mesin bus juga tidak langsung seketika dimatikan.

Dampaknya bisa buruk terhadap durabilitas mesin, seperti macet, kerusakan pada turbo, dan lainnya.

Baca Juga: Lagi Ngetren Ternyata Bus Double Decker Ada Kurangnya, Apa Sih?

Non teknis

Selain alasan teknis, ada juga alasan non teknis mengapa mesin bus jarang dimatikan saat berhenti di tempat istirahat yakni untuk kenyamanan.

Ketika mesin dimatikan, maka komponen kenyamanan pada kabin seperti pendingin/AC juga ikut mati. Akibatnya, penumpang yang tidak turun dapat kepanasan. Dengan menjaga mesin tetap menyala, maka sistem kelistrikan yang menunjang kenyamanan juga akan tetap menyala.

Penumpang yang berada di dalam kabin harus tetap nyaman. Oleh sebab itu AC selalu dibiarkan menyala. Terlebih untuk mendinginkan ruangan bus di daerah tropis memerlukan waktu lama, kisaran 15-20 menit.

Meskipun jarang dimatikan, setiap penyedian jasa angkutan bus pasti memiliki standar operasional kapan harus menghidupkan dan mematikan mesin.

Namun secara umum, ada dua hal yang perlu diperhatikan ketika menghidupkan atau mematikan mesin bus, yakni:

Baca Juga: Deretan Sopir Bus Perempuan di Tanah Air, Memesona dan Bikin Perjalanan Nyaman

1. Tunggu hingga mesin idle

Ketika hendak menggunakan bus, pastikan mesin bus menyala sekitar 5-10 menit. Hal tersebut untuk memastikan jika mesin sudah panas dan siap pakai.

2. Jangan langsung dimatikan

Pun juga ketika hendak mematikan mesin, dilarang keras untuk langsung mematikan ketika mesin bus baru digunakan.

Tunggu sekitar 5-10 menit hingga suhu mesin turun, bisa dilihat pada panel instrumen yang menunjukkan kondisi suhu mesin, atau hingga mesin benar-benar dalam posisi idle.

Editor : Hadi Mulyono

Tags :
BERITA TERKAIT