LABVIRAL

Mengenal Lebih Mendalam Pelanggaran HAM Berat dan Contoh-contoh Peristiwanya di Indonesia

Ilustrasi, pelanggaran berat dalam peristiwa G 30 S PKI

Adapun contoh-contoh kasus pelanggaran HAM berat yang belum selesai di Indonesia antara lain:

  • Peristiwa G 30 S/PKI, tahun 1965-1966

Peristiwa yang selalu diperingati setiap tanggal 30 September ini mengingatkan bangsa Indonesia pada kejahatan tak termaafkan dan masih misterius sampai sekarang. Pada masa itu, diduga ada kudeta dari pihak PKI. Kebenaran mengenai siapa dalang di balik peristiwa itu masih belum terungkap sampai sekarang. 

  • Tragedi Tanjung Priok, tahun 1984

Kasus ini berawal dari seorang tentara memasuki sebuah masjid di Tanjung Priok tanpa melepas sepatu untuk menurunkan secara paksa spanduk berisi kritik kepada pemerintah. Pada saat itulah terjadilah bentrokan di antara warga dengan aparat. Masih belum dapat diketahui secara pasti siapa yang harus bertanggung jawab pada kasus tersebut. 

Baca Juga: Honda Scoopy atau Yamaha Grand Filano Hybrid, Lebih Bagus Mana ?

  • Petrus (Penembakan Misterius), tahun 1982-1985 

Terjadi peristiwa pembunuhan di luar hukum. Penembakan misterius yang terjadi di kurun waktu 1982-1985 ini juga merupakan tragedi penghilangan secara paksa nyawa manusia. Jumlah korban dalam peristiwa ini mencapai 10 orang dan belum diketahui siapa sebenarnya dalang di balik kasus ini. Salah satu hal yang mengganjal adalah korban justru ditetapkan sebagai penjahat oleh pemerintah pada masanya. 

  • Talangsari, tahun 1989

Dalam peristiwa ini, militer menyerbu dan menangkap warga sipil yang berada di perkampungan Talangsari, Lampung. Mereka ditangkap dan disiksa, ditahan serta dituduh makar. 

Baca Juga: Kilas Balik 2015, Sejarah Kotak Kosong Melawan Calon Tunggal

  • Tragedi Trisakti, Semanggi, tahun 1998 dan 1999

Tragedi ini merupakan peristiwa penembakan terhadap mahasiswa Trisakti ketika mereka melakukan demonstrasi, pada 12 Mei 1998. Para mahasiswa itu menuntut agar Soeharto turun dari jabatannya. 

Lalu peristiwa Semanggi terjadi pada 11-13 November 1998. Ada sebanyak 17 warga sipil tewas. Selain itu ada 109 orang terluka. Mereka adalah masyarakat sipil yang ikut demonstrasi bersama mahasiswa di Jakarta dan kota-kota besar lainnya. Mereka menuntut penghapusan dwifungsi ABRI dan juga pembersihan pemerintah dari orang-orang Orde Baru. 

Kemudian terjadi peristiwa Semanggi II, pada 24 September 1999. Peristiwa ini menewaskan setidaknya 11 orang mahasiswa dan 217 orang terluka. Peristiwa ini dilatarbelakangi dari mahasiswa melakukan demonstrasi untuk menuntut pengesahan Undang-Undang Penanggulangan Keadaan Bahaya dibatalkan. Dalam pandangan mahasiswa, UU tersebut membuat tentara terlalu leluasa, hingga diduga telah banyak melakukan pelanggaran HAM. 

Editor : Arief Munandar

Tags :
BERITA TERKINI