LABVIRAL.COM - Siapa yang tak kenal Sandiaga Salahudin Uno? Berikut LABVIRAL.com sajikan profil dan fakta menarik dari sosok yang akrab dipanggil dengan nama Sandiaga Uno ini.
Sosoknya memang begitu menginspirasi baik di kalangan anak muda, bapak-bapak maupun ibu-ibu tanah air. Seperti ini apa biografi dari seorang Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia ini? Yuk, simak.
Latar belakang keluarga dan pendidikan
Pria kelahiran Rumbai, Pekanbaru, 28 Juni 1969 ini memiliki karier di dunia politik yang cukup moncer. Sebelum masuk ke pembahasan tersebut, mari kita melihat kilas balik perjalanannya terlebih dahulu.
Baca Juga: Asal Usul IKN, Jokowi Ambil Peranan Penting
Sandiaga terlahir dari pasangan Razif Halik Uno dan Mein R. Uno. Ayahnya adalah seorang yang pernah bekerja di perusahaan Caltex, sedangkan sang ibu dikenal sebagai seorang pakar pendidikan kepribadian.
Pada tahun 1970-an, ayah Sandiaga Uno memboyong keluarganya tuk pindahan ke ibu kota. Sehingga, Sandiaga mendapatkan pendidikan yang cukup baik pada masanya. Ia mengenyam pendidikan SD PKSD, kemudian melanjutkan ke SMP Wijaya Jakarta Selatan. Setelah lulus SMP, ia melanjutkan ke SMA Pangudi Luhur. Pendidikan dari SD sampai SMA itu ia tempuh di Jakarta.
Setelah menamatkan jenjang SMA, Sandiaga Uno melanjutkan kuliah di Wichita State University di Kansas, Amerika Serikat.
Baca Juga: Mengenal Sejarah, Tugas, Wewenang dan Kewajiban Bawaslu
Pernah menganggur
Selepas kuliah, Sandiaga pun langsung terjun ke dunia kerja. Pada tahun 1990 ia pernah menjadi karyawan Bank Summa. Tak cukup bekerja di situ, Sandiaga pun mencoba bekerja di perusahaan lain di Singapura. Nama perusahaan tersebut adalah Seapower Asia Investment Limited.
Namun, krisis moneter yang terjadi pada tahun 1997, ikut mengubah nasib Sandiaga. Krisis tersebut mengakibatkan Sandiaga harus pulang ke tanah air. Ia kena pemutusan hubungan kerja alias PHK dari perusahaan tempatnya bekerja di Singapura.
Selama di Indonesia inilah Sandiaga perna menjadi pengangguran. Dampak adanya krisis moneter memang luar biasa. Banyak sektor perekonomian lumpuh. Termasuk para pekerja yang berada di luar negeri pun terkena imbasnya.
Baca Juga: Mengenal Tugas, Wewenang dan Sejarah DKPP
Sandiaga lalu memilih mendirikan perusahaan sendiri, yakni PT Recapital Advisors. Perusahaan yang bergerak di bidang jasa konsultan keuangan tersebut ia dirikan bersama Rosan Perkasa Roeslani, teman SMA-nya.
Tak cukup dengan bisnis di bidang jasa konsultan keuangan, Sandiaga bersama Edwin Soeryadjaya, putra William Soeryadjaya, pendiri PT Astra International mendirikan perusahaan investasi. Perusahaan tersebut bernama PT Saratoga Investama Sedaya.
Dari situlah kariernya sebagai seorang pengusaha dimulai. Perjalanannya dalam merajut usaha tersebut bisa dibilang sukses. Majalah Forbes memasukan nama Sandiaga ke dalam 40 orang terkaya di Indonesia pada tahun 2013.
Baca Juga: Mengenal Sejarah, Tugas dan Wewenang dari KPU
Bagaimana dengan karir politiknya?
Sandiaga Uno yang sukses di dunia bisnis terjun ke dunia politik dan tampak geliatnya di tahun 2017. Karir di dunia politik dimulai dari bergabung dengan Partai Gerindra. Pada tahun 2017, ia ditunjuk sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta oleh partainya untuk mendampingi Anies Baswedan. Pasangan tersebut memenangkan pemilihan umum, dan kemudian dilantik menjadi pejabat gubernur.
Karirnya mendampingi Anis menjadi wakil gubernur memang tak lama. Itu karena, pada Pilpres 2019, Sandiaga mundur dari jabatan Wakil Gubernur DKI Jakarta. Ia maju sebagai Calon Wakil Presiden bersama Prabowo Subianto. Namun, pasangan capres dan cawapres tersebut kalah. Meskipun kalah dalam pilpres, Sandiaga Uno diangkat menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif oleh Presiden Joko Widodo pada tahun 2020.
Baca Juga: Profil Muhaimin Iskandar, Panglima Santri yang Hobi Mengendarai Vespa
Sandiaga Uno sekarang juga tampak aktif di Youtube dengan Sandiuno TV sebagai nama channelnya. Kontennya kebanyakan berisi obrolan dengan tokoh-tokoh terkenal dan berprestasi.
Demikian itu profil dan fakta menarik Sandiaga Uno. Semoga bermanfaat.
Editor : Arief Munandar