LABVIRAL.COM - Profil Erick Thohir yang paling menonjol adalah dikenal sebagai seorang pebisnis dan politisi Indonesia. Putra sulung keluarga Thohir ini memulai karirnya di bidang keuangan, kemudian membangun perusahaannya sendiri, PT Adaro Energy Tbk. Perusahaan tersebut bergerak di sektor tambang batubara dan sudah terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Erick Thohir juga merupakan pemilik dari beberapa perusahaan di antaranya adalah perusahaan yang bergerak di bidang media, properti, dan investasi. Selain itu, ia juga terlibat dalam berbagai kegiatan sosial dan filantropi. Erick Thohir juga pernah menjabat sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada Kabinet Indonesia Bersatu tahun 2019-2020.
Sebelumnya, Erick Thohir juga pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Negara Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi pada Kabinet Indonesia Sejahtera pada tahun 2014-2019. Berikut Profil lengkap Erick Thohir.
Baca Juga: Profil Ridwan Kamil, Gubernur Humoris yang Awali Karir sebagai Arsitek
Eksistensi keluarga besar Erick Thohir
Eksistensi dan nama besar keluarga Thohir dimulai dari sosok ayah Erick Thohir yakni Mochamad Thohir, yang populer disapa Teddy. Ia adalah salah satu pionir Grup Astra yang memulai perjalanan bisnisnya dari nol. Ketiga anaknya Erick, Garibaldi, dan Rika Thohir juga mengikuti jalannya sebagai pengusaha.
Jika mengamati wajah Erick Thohir, tampak oriental. Potongan oriental tersebut berasal dari nenek moyang melalui garis ibunya, Edna Thohir, yang merupakan orang Tionghoa tetapi masuk Islam setelah menikah dengan Teddy.
Pendidikan hingga cikal bakal Mahaka Group
Keinginan Teddy Thohir untuk menyekolahkan Erick ke SMA di Indonesia dan kemudian memilih studi lanjutan di Amerika Serikat bukan tanpa alasan. Teddy Thohir ingin Erick seimbang dalam proses pendidikannya. Jika ada suatu hal yang diwarisi dari Teddy, mungkin saja adalah keterampilan dan intuisi bisnis serta keuletannya untuk berusaha meraih hal yang bernilai dalam perjalanan hidup.
Sejak kecil hingga SMA, Erick menghabiskan masa sekolahnya di Jakarta dan kemudian kuliah di Amerika Serikat. Ia berhasil menyelesaikan gelar sarjananya di Universitas Glendale dengan fokus pada periklanan. Pada tahun 1993 ia menerima gelar master dari California National University dengan konsentrasi administrasi bisnis. Dunia profesional Erik setelah studinya dimulai dengan perusahaannya sendiri.
Erick mendirikan Mahaka Group bersama tiga temannya, Muhammad Lutfi, Wisnu Wardhana, dan Harry Zulnardy. Kemudian pada tahun 2001, di tengah kekurangan kas pada media Republika, ia memutuskan untuk membeli surat kabar tersebut. Ia menjabat sampai 30 Juni 2008 sebagai pimpinan PT. Mahaka Media. Setelah itu menjadi komisaris di tahun 2010.
Editor : Arief Munandar