Busi racing ini biasanya dipakai oleh mesin mesin mobil yang digunakan khusus untuk kompetisi balap resmi. Busi ini cocok digunakan pada mesin berperforma tinggi, kapasitas mesin besar, kompresi mesin tinggi, oktan BBM tinggi, hingga suhu mesin tinggi.
Baca Juga: Model dan Ukuran Kunci Busi Mobil
Setiap busi tentunya memiliki kode khusus yang menjadi informasi. Nah cara membacanya sebagai berikut.
Sebagai contoh, kode busi yang tertera pada busi NGK bertuliskan CPR 7HSP-9.
C merupakan kode yang menunjukkan diameter ulir busi. Untuk kode C berarti 10 mm. Ada dua kode lain yakni B: 14mm dan D: 12mm.
P adalah tipe rancangan busi. Arti dari kode ini hanya diketahui oleh pabrikan.
R artinya di dalam busi tersebut terdapat resistor. Busi ini kerap digunakan di mesin berteknologi digital.
7 menunjukkan tingkat panas pada busi tersebut, jika angkanya lebih kecil seperti 6,5,atau 4 artinya busi panas. Jika angka yang ditunjukkan lebih besar berarti busi dingin.
H merupakan kode panjang ulir busi berukuran 12,7 mm. Pada merek ini ada 2 kode huruf lain yakni E untuk 19 mm dan L ukuran 11,2 mm.
S berarti tipe elektrode tengah. Selain itu ada kode IX yang berarti bahan iridium, G untuk racing, dan P busi Platinum, serta S adalah busi standar.
Editor : Yusuf Tirtayasa