LABVIRAL

Sejarah Anas Urbaningrum dan Partai Demokrat

Anas Urbaningrum (Sumber : Instagram/anasurbaningrum_)

LABVIRAL.COM - Selasa,11 April 2024, Anas Urbaningrum kembali menghirup udara bebas setelah menjalani masa tahanan delapan tahun dalam kasus korupsi dan pencucian uang.

Kebebasan Anas memunculkan beragam spekulasi politik, khususnya hubungannya dengan Partai Demokrat.

Sebelum masuk Partai Demokrat Anas Urbaningrum cukup populer sebagai aktivis mahasiswa, yakni sebagai ketua umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).

Baca Juga: Susi Tertawa Lepas Saat Bertemu Prabowo, Netizen: Fix Bakal Kembali Masuk Kabinet

Sebagai aktivis, Anas dikenal sebagai pemikir dan intelektual. Dari sinilah bakat, talenta dan jaringan politik Anas terbangun. Anas menjadi figur yang disegani karena dianggap membawa kesegaran pemikiran dan gerakan mahasiswa.

Kepemimpinan Anas di HMI terjadi dalam periode 1997-1999. Di mana dalam periode atau tahun tersebut dinamika politik kebangsaan berlangsung panas terkait kepemimpinan nasional di bawah Presiden Soeharto.

Dalam kondisi seperti itu, bisa dikatakan Anas mendapatkan momentum politik yang membuka ruang artikulasi dan karir politiknya.

Baca Juga: Mengenal Lebih Dekat Lini High Grade, Lini Gunpla yang Cocok Buat Pemula

Dan benar, pasca lengser sebagai ketua umum HMI, Anas kemudian terlibat menjadi anggota Tim Revisi Undang-Undang Politik atau Tim Tujuh. Pun demikian dalam persiapan pemilu 1999, Anas menjadi anggota Tim Seleksi Partai Politik atau Tim Sebelas yang bertugas memverifikasi kelayakan partai politik untuk ikut dalam Pemilu.

Dengan bekal sebagai aktivis dan pengalaman di dunia kepemiluan, Anas kemudian melanjutkan kiprahnya sebagai anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) periode 2001-2005 yang bertugas menyiapkan dan mensukseskan pelaksanaan Pemilu 2004.

Pengalaman sebagai anggota KPU jelas memberikan pengalaman dan jaringan politik yang luar biasa bagi Anas. Maka, di tahun 2005, Anas mendeklarasikan masuk ke dalam tubuh Partai Demokrat sebagai Ketua Bidang Politik dan Otonomi Daerah.

Baca Juga: 3 Cara Mendapatkan Malam Lailatul Qadar, Mudah untuk Diamalkan

Karir politik Anas di Partai Demokrat terbilang moncer. Dalam Pemilu 1999, Anas terpilih menjadi anggota legislatif dari daerah pemilihan Jawa Timur VII yang meliputi Kota Blitar, Kabupaten Blitar, Kota Kediri, Kabupaten Kediri dan Kabupaten Tulungagung dengan meraih suara terbanyak, yaitu 178.381 suara.

Anas kemudian dipercaya menjadi Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR RI.

Mencalonkan Ketua Umum Partai Demokrat

Pada 20-23 Mei 2010 Partai Demokrat menyelenggarakan kongres keduanya di Bandung. Dalam konggres ini melahirkan tiga calon atau kandidat ketua umum, yakni, Andi Mallarangeng ( Menteri Pemuda dan Olahraga RI kala ), Marzuki Alie (Ketua DPR RI), dan Anas Anas Urbaningrum sendiri.

Baca Juga: Link Live Streaming Real Madrid vs Chelsea di Liga Champions Malam Ini

Setelah diadakan pemungutan suara Anas dinyatakan menjadi pemenangnya dengan 236 suara, Marzuki Alie 209 suara dan Andi Mallarangeng 82 suara. Karena tidak ada calon yang memperoleh suara di atas 50%, maka dilakukan pemilihan kedua yang mempertemukan Anas vs Marzuki Ali. Dan hasilnya Anas memperoleh 289 suara, Marzuki Ali mendapat 248 suara. Anas pum resmi menjadi ketua umum partai Demokrat periode 2010-2015.

Perjalanan politik yang mulus dilakukan Anas Urbaningrum menjadi antiklimak, saat tahun 2013 Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan dirinya sebagai tersangka kasus korupsi proyek Hambalang.

Baca Juga: Susi Pudjiastuti Bertemu Prabowo: Yang Ganggu Pertahanan Indonesia, Harus Kita Tenggelamkan

Atas kasus ini, kemudian Anas dicopot sebagai Ketua Umum partai Demokrat yang kemudian diambil oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)) selaku ketua dewan pembina Partai Demokrat. Di mana kemudian SBY membentuk presidium dan menjadi ketuanya, sementara Anas menjabat sebagai wakil ketua.

Tahun 2013 juga diselenggarakan Konggres Luar Biasa (KLB) di Bali. Dalam KLB ini SBY terpilih menjadi ketua umum menggantikan Anas hingga tahun 2015. ***

Editor : Agus Surono

Tags :
BERITA TERKAIT