LABVIRAL

PDIP Tunjuk Ganjar Pranowo sebagai Capres, Begini Sejarah PDIP di Ajang Pilpres

PDIP Tunjuk Ganjar Pranowo sebagai Capres, Begini Sejarah PDIP di Ajang Pilpres (Sumber : Instagram @pdiperjuangan)

LABVIRAL.COM - Ganjar Pranowo akhirnya resmi diumumkan sebagai calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Jumat (21/4/2023).

Pengumuman Ganjar Pranowo sebagai capres diumumkan langsung oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Istana Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat.

Dirunut dalam sejarah PDIP di Indonesia, Ganjar Pranowo merupakan orang ketiga dari PDIP yang menjadi capres setelah sebelumnya Megawati dan juga Joko Widodo (Jokowi).

Baca Juga: Sejarah Istana Batu Tulis, Tempat Megawati Mengumumkan Ganjar Pranowo sebagai Capres 2024

Untuk konstelasi pemilu di Indonesia, sejak Pemilu tahun 1999 hingga pemilu 2019, PDIP selalu mengusung capres sendiri dari partainya.

Berikut adalah daftar pemilihan presiden di mana PDIP mengusung capres:

1. Pemilihan Presiden 1999

PDIP mengusung Megawati Soekarnoputri sebagai calon presiden. Pada masa itu, Megawati berhadapan dengan capres dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdurrahman Wahid.

Dalam proses pemillihan yang dilakukan oleh anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Megawati gagal menjadi presiden, namun memenangkan posisi wakil presiden.

Baca Juga: Langkah Ganjar Pranowo Jadi Presiden Tersandung Dengan Kegagalan Pildun U-20?

2. Pemilihan Presiden 2004

PDIP kembali mengusung Megawati Soekarnoputri sebagai calon presiden bersama dengan Hasyim Muzadi yang diusung oleh koalisi partai PDI Perjuangan, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan beberapa partai kecil lainnya.

Namun, Megawati kalah dalam pemilihan ini dan posisi presiden diisi oleh Susilo Bambang Yudhoyono.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Capres PDIP. Tak Banyak, Ternyata Kekayaan Ganjar Pranowo Cuma Segini

3. Pemilihan Presiden 2009

PDIP mengusung Megawati Soekarnoputri sebagai calon presiden untuk ketiga kalinya, bersama dengan Prabowo Subianto sebagai cawapresnya.

Pasangan ini diusung oleh koalisi partai PDI Perjuangan, Partai Demokratik Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), dan Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU).

Hasil akhir Pilpres 2009 menunjukkan bahwa pasangan SBY-Boediono berhasil memenangkan pemilihan dengan meraih 60,8% suara, sementara pasangan Megawati-Prabowo hanya meraih 26,79% suara.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Resmi Jadi Capres PDI Perjuangan, Jokowi Sebut Ganjar Sosok Pemimpin yang Dekat dengan Rakyat

4. Pemilihan Presiden 2014

Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 merupakan pemilihan presiden keempat di Indonesia sejak era reformasi dimulai pada tahun 1998. Pemilihan ini diadakan pada tanggal 9 Juli 2014 dengan dua pasangan calon yang bertarung, yaitu:

  1. Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla, yang diusung oleh koalisi partai PDI Perjuangan, Partai Demokrat, Partai NasDem, dan beberapa partai kecil lainnya.
  2. Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa, yang diusung oleh koalisi partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Hanura, dan beberapa partai kecil lainnya.

Pasangan Jokowi-Jusuf Kalla berhasil memenangkan pemilihan dengan meraih 53,15% suara, sementara pasangan Prabowo-Hatta Rajasa hanya meraih 46,85% suara.

Baca Juga: Megawati Sebut Kader dan Petugas Partai Saat Tunjuk Ganjar Jadi Capres, Netizen: Harus Ikut Juragan

5. Pemilihan Presiden 2019

Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 merupakan pemilihan presiden kelima di Indonesia sejak era reformasi dimulai pada tahun 1998. Pemilihan ini diadakan pada tanggal 17 April 2019 dengan dua pasangan calon yang bertarung, yaitu:

  1. Joko Widodo (Jokowi) dan Ma'ruf Amin, yang diusung oleh koalisi partai PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai NasDem, dan beberapa partai kecil lainnya.
  2. Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, yang diusung oleh koalisi partai Gerindra, Partai Demokrat, Partai Berkarya, dan beberapa partai kecil lainnya.

Pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin berhasil memenangkan pemilihan dengan meraih 55,50% suara, sementara pasangan Prabowo-Sandiaga Uno hanya meraih 44,50% suara.***

Editor : Rozi Kurnia

Tags :
BERITA TERKAIT