LABVIRAL.COM - Membaca niat puasa Syawal idealnya dilakukan pada malam hari sebelum subuh selambat-lambatnya ketika sahur pada sepertiga malam terakhir.
Tapi bagaimana jika seseorang mengerjakan puasa tersebut dengan membaca niat pada siang hari?
Daripada penasaran langsung saja simak penjelasan selengkapnya di bawah ini ya! Keep scrolling!
Baca Juga: Hukum Menggabungkan Qadha Puasa Ramadan dengan Puasa Syawal
Hukum niat puasa Syawal siang hari
Puasa Syawal yang dilakukan selama enam hari untuk menambah kesempurnaan Ramadan hukumnya sunnah. Artinya, jika seorang muslim tidak mengerjakan maka tidak berdosa tapi jika mengerjakannya mendapat pahala.
Perihal bacaan niat, terdapat perbedaan mendasar jika dibandingkan dengan puasa wajib bulan Ramadan.
Niat puasa bulan Ramadan harus dibaca pada malam hari sebelum terbit fajar. Adapun untuk niat puasa Syawal boleh dibaca pada pagi hari, siang hari bahkan menjelang sore hari.
Baca Juga: Hukum Puasa Syawal saat Masih Punya Utang Puasa Ramadan
Syaratnya, sebelum membaca niat tersebut ia belum makan, minum atau melakukan hal-hal yang membatalkan puasa.
Nah, di bawah ini merupakan bacaan niat puasa Syawal pada siang hari lengkap, Arab, latin dan terjemahan.
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hadzal yaumi 'an ada'i sunnatis Syawwaali lillaahi ta‘aalaa.
Baca Juga: Bagai Puasa Setahun Penuh, Ini 5 Pahala Puasa Syawal yang Harus Kamu Tahu
Artinya: "Saya niat puasa sunnah Syawal hari ini karena Allah Swt.”
Puasa ini dikerjakan selama 6 hari dimulai sejak tanggal 2 sampai 7 bulan Syawal. Buat kamu yang penasaran mengapa tidak dimulai sejak tanggal 1 Syawal, hal ini karena puasa pada hari raya Idul Fitri hukumnya haram.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
Artinya: "Siapa saja yang berpuasa Ramadan, kemudian dilanjutkan dengan enam hari di bulan Syawal, maka seperti pahala berpuasa setahun." (HR Muslim).
Baca Juga: Jadwal Puasa Syawal Idul Fitri 2023, Catat dan Jangan Sampai Ketinggalan
Mengenai waktu pengerjaannya, sebagian ulama berpendapat bahwa puasa Syawal harus dilakukan enam hari secara berurutan.
Akan tetapi sebagian ulama berpandangan lain bahwa puasa ini boleh dikerjakan secara tidak berurutan selagi masih pada bulan Syawa.
Dikutip dari situs resmi Kemenag, Syekh Muhammad Nawawi Al-Bantani dalam kitab Nihayatuz Zain berpendapat demikian:
Baca Juga: 5 Manfaat Puasa Syawal dari Segi Kesehatan
"Keempat adalah (puasa sunnah enam hari pada bulan Syawal) berdasarkan hadis, ‘Siapa yang berpuasa Ramadan, lalu mengiringinya dengan enam hari puasa di bulan Syawal, ia seakan puasa setahun penuh.’ Hadis lain mengatakan, puasa sebulan Ramadan setara dengan puasa sepuluh bulan, sedangkan puasa enam hari di bulan Syawal setara dengan puasa dua bulan. Semua itu seakan setara dengan puasa (wajib) setahun penuh’. Keutamaan sunnah puasa Syawal sudah diraih dengan memuasakannya secara terpisah dari hari Idul Fitri. Hanya saja memuasakannya secara berturut-turut lebih utama. Keutamaan sunnah puasa Syawal luput seiring berakhirnya bulan Syawal. Tetapi dianjurkan mengqadhanya,” (Lihat Syekh Muhammad Nawawi Al-Bantani, Nihayatuz Zain, Al-Maarif, Bandung, Tanpa Tahun, Halaman 197).***
Editor : Hadi Mulyono