LABVIRAL.COM - Mengamalkan bacaan doa ketika sedih dan gelisah bisa menjadi salah satu cara pelipur lara terlebih jika kita mengingat nasib yang mungkin tak kunjung berubah ke arah yang lebih baik.
Apalagi pada saat momen Lebaran Idul Fitri seperti sekarang ini, tidak jarang dari kita merasa insecure karena dibanding-bandingkan dengan nasib anggota keluarga lain yang jauh lebih sukses.
Maka dari itu, Labviral.com akan membagikan tiga macam doa yang bisa dibaca saat sedih dan gelisah dengan nasib kita masing-masing.
Baca Juga: Doa Buka Puasa Syawal Sesuai Sunnah, Penyempurna Ibadah Setelah Ramadan
اللَّهُمَّ رَحْمَتَكَ أَرْجُو فَلَا تَكِلْنِي إِلَى نَفْسِي طَرْفَةَ عَيْنٍ أَصْلِحْ لِي شَأْنِي كُلَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ
Allahumma rahmataka arjuu falaa takilnii ila nafsii tharfata ‘ainin ashlih lii sya-nii kullahu laa ilaaha illaa anta.
Artinya: "Wahai Allah, Rahmat-Mu aku harapkan, maka janganlah sandarkan aku kepada diriku walau sekejap mata, perbaikilah keadaanku seluruhnya, tiada sembahan yang berhak disembah kecuali Engkau." (HR. Abu Daud).
Baca Juga: 2 Doa Sebelum Berangkat Merantau, Dibaca agar Pekerjaan Bertambah Berkah
Selain itu ada pula doa ketika sedih dan gelisah yang lebih pendek, mudah dihafal tetapi mempunyai makna mendalam.
لَّآ إِلَٰهَ إِلَّآ أَنتَ سُبْحَٰنَكَ إِنِّى كُنتُ مِنَ ٱلظَّٰلِمِينَ
La ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minadzolimin.
Artinya: "Tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim."
Bacaan doa yang terakhir diambil dari Al-Qur'an tepatnya Surah Thaha ayat 25 sampai 28.
Baca Juga: Kumpulan Ucapan dan Doa-doa Malam Takbiran Sambut Hari Raya Idul Fitri 1444 H
رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي يَفْقَهُوا قَوْلِي
Robbisrohlii sodrii, wa yassirlii amrii, wahlul 'uqdatam mil lisaani yafqohu qoulii.
Artinya: "Ya Rabbku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku."
Itu dia bacaan doa ketika sedih dan gelisah yang bisa dipanjatkan ketika kita galau karena nasib yang tak kunjung berubah ke arah yang lebih baik.***
Editor : Hadi Mulyono