LABVIRAL

Apa Itu Baby Blues? Kenali Penyebab, Gejala hingga Cara Mengatasinya

Ilustrasi baby blues

LABVIRAL.COM - Apa itu baby blues? Pertanyaan ini banya dilontarkan warga Indonesia di mesin pencarian Google.

Baby blues adalah perubahan mood atau suasana hati yang menjadi cepat sedih atau lebih sensitif. Umumnya baby blues  dirasakan oleh ibu sehabis melahirkan.  Mengingat, menjadi ibu baru, hormon berubah, kurang tidur hingga kelelahan.

Baby Blues syndrome  adalah  perasaan sedih yang dialami banyak wanita di masa-masa awal setelah melahirkan. Kondisi ini cenderung muncul pada hari ke-2 atau ke-3 pasca-persalinan.

Baca Juga: Apa Itu Investasi? Ada yang Sudah Syariah, Dijamin Halal

Umumnya, baby blues akan berlangsung selama beberapa hari dan paling lama hingga 2 minggu. Baby blues dialami oleh 4 dari 5 orang tua baru atau sekitar 80 persen.

Nah, simak berikut ulasan gejala, penyebab, dan cara mengatasi baby blues dihimpun dari berbagai sumber:

1. Gejala baby blues

  • Kelelahan yang membuat ibu tidak mampu mengurus diri sendiri
  • Mudah tersinggung hingga marah
  • Sering merasa cemas, contoh: cemas tidak dapat mengurus anak, cemas ASI tak keluar dan lain sebagainya.
  • Menangis secara tiba-tiba
  • Kehilangan selera makan
  • Susah tidur
  • Sulit berkonsentrasi

Baca Juga: Apa Itu Resesi? Kenali Penyebab hingga Dampaknya yang Mengerikan

2. Penyebab baby blues

  • Perubahan hormon

Tubuh wanita setelah melahirkan baik normal maupun caesar akan mengalami banyak penyesuaian. Kadar hormon selama kehamilan dan setelah melahirkan pun akan berubah drastis.

  • Stres

Kondisi stres dalam menyesuaikan peran barujuga dapat mempengaruhi baby blues syndrome. Memiliki bayi harus membuat seorang ibu menyesuaikan banyak hal. Hal ini sangatlah wajar wanita yang baru saja melahirkan membutuhkan banyak dukungan dari orang terdekat di masa transisi ini.

  • Kurang tidur

Jam tidur bayi yang belum teratur membuat ibu baru juga harus menyesuaikan. Tak ayal faktor ini pun menjadi salah satu penyebab baby blues.

  • Riwayat gangguan mental

Perempuan dengan riwayat gangguan mental seperti bipolar, dan gangguan kecemasan akan lebih beresiko mengalami baby blues.

Baca Juga: Apa Itu Bipolar? Ada 4 Artis yang Mengidapnya, Siapa Saja?

3. Cara mengatasi baby blues

  • Cukup tidur

Jika banyak begadang di malam hari, nggak ada salahnya kok mengganti waktu tidur di siang hari. Biasanya percayakan bayi untuk dijaga orang tertentu, suami maupun keluarga atau ART.

  • Jangan memaksakan diri

Jangan mengerjakan hal berat dulu pasca melairkan. Apalagi kewalahan mengurus pekerjaan rumah tangga. Jangan sungkan untuk meminta bantuan keluarga.

  • Jangan sungkan meminta bantuan

Intinya, pastikan tak sungkan meminta bantuan keluarga orangtua maupun orang kepercayaan untuk membantu mengurus bayi dan rumah. Ingat ya kesehatan mental itu penting.

  • Sempatkan untuk menghirup udara segar

Tak harus jalan-jalan, berkeliling di sekitar rumah sangat membantu mengatasi sedikit gejala baby blues.

  • Konsumsi makanan yang bergizi

Gizi yang cukup dan bernutrisi akan membantu mengontrol mood menjadi lebih stabil

  • Curhat dengan orang terdekat

Jangan memendam lelah ataupun sedih sendirian. Curahkan apa yang kamu rasakan sebagai ibu baru pada suami, maupun orang terdekat agar beban pikiran kamu berkurang.

Baca Juga: Apa Itu CV? Banyak Dibuat Orang Saat Lamar Kerjaan

Baby blues dapat hilang dengan sendirinya, tanpa perawatan khusus, intervensi atau pengobatan.

Namun, apabila gejala tidak hilang setelah beberapa minggu atau malah terasa memburuk, ibu mungkin menderita depresi pascamelahirkan (postpartum depression). Jika gejalanya tak hilang dalam waktu lama segera datangi ahli psikologi untuk berkonsultasi.***

Editor : Arief Munandar

Tags :
BERITA TERKAIT